Waduh, Jangan-Jangan Paspampres Pakai Senjata Ilegal

Komisi Pertahanan DPR Desak TNI Segera Beri Klarifikasi

Sabtu, 09 Juli 2016 – 06:52 WIB
Para personel Paspampres saat simulasi pengamanan pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI pada Oktober 2014 silam. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin meminta TNI segera menjelaskan informasi tentang pembelian senjata oleh Paspampres dari seorang anggota US Army. Sebab, komisi yang membidangi pertahanan dan luar negeri itu justru khawatir Paspamres membeli senjata secara ilegal.

Hasanuddin mengatakan, kabar tentang seorang anggota US Army, Audi Sumilat yang didakwa menyelundupkan senjata untuk Paspampres RI pada 2015 tentu mengagetkan.  Sebab, dalam APBN 2015 tidak ada alokasi anggaran untuk pengadaan senjata bagi Paspampres.

BACA JUGA: Ngaku Keponakan Menteri, Keruk Rp 14 Miliar

“Sepengetahuan kami di Komisi I DPR , tahun 2015 tidak ada program Mabes TNI untuk membeli senjata  genggam sekian pucuk untuk Paspampres.  Kami khawatir ini pembelian ilegal yang dilakukan oleh perorangan atau oknum Paspampres yang membeli dari oknum aparat di USA,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (9/7).

BACA JUGA: Tentara AS Dijerat, Paspampres RI Terlibat

BACA JUGA: Alhamdulillah, Jumlah Korban Kecelakaan Arus Mudik Menurun

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, sejauh ini Komisi I DPR juga belum mendapat penjelasan resmi dari TNI. Namun, Hasanuddin yang pernah menjadi sekretaris militer kepresidenan itu menegaskan, lazimnya pembelian senjata untuk TNI dilakukan secara resmi ke pihak yang resmi pula.

BACA JUGA: Jamin Keselamatan Selama Arus Mudik, Ini Yang Dilakukan Dirjen KA

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin. Foto: dokumen JPNN.Com

Karenanya jika benar ada pengadaan senjata untu Paspampres, kata Hasanuddin, maka seharusnya dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Yaitu melalui kontrak pengadaan oleh Mabes TNI. “Tidak boleh langsung oleh Paspampres dengan oknum di USA,” tegasnya.

Hasanuddin juga mengharapkan TNI segera memberikan klarifikasi. “Dan kalau benar ada oknum Paspampres yang melakukan pembelian ilegal, seharusnya diambil proses hukum sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota US Army, Audi Sumilat telah mengaku bersalah karena terlibat dalam konspirasi pembelian senjata dan berencana menyelundupkannya ke Indonesia. Menurutnya, senjata selundupan itu akan digunakan oleh Pasukan Pengaman Presiden dan Wakil Presiden (Paspampres) Indonesia.

Menurut kantor jaksa New Hampshire, kasus itu terjadi pada 2015. Sumilat menyebut ada tiga anggota Paspampres yang muncul dalam rencana pembelian senjata itu pada 2014, ketika mereka sama-sama menjalani pelatihan di Fort Benning, Georgia.

Mulanya Sumilat membeli senjata di Texas. Kemudian ia mengirimkannya ke mitra konspirasinya di New Hampshire.

Selanjutnya, mitra konspirasi Sumilat  mengirimkan senjata itu ke anggota Paspampres saat berkunjung ke Washington DC dan Majelis Umum PBB di New York. Dari situlah senjata-senjata itu baru diselundupkan keluar dari AS.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-siap, Puncak Arus Balik Diprediksi Hari Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler