jpnn.com, MATARAM - Peristiwa yang tak lazim terjadi di lingkungan Taman Kapitan, Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, NTB, pada Kamis (12/8) kemarin.
Dari sebuah masjid tampak sejumlah masyarakat menggotong keranda jenazah yang hendak di makamkan sambil diiringi seruan kalimat tauhid.
BACA JUGA: Berselingkuh dengan Istri Orang, Holil Menerima Akibatnya, Mengerikan!
Namun, menjadi pertanyaan ialah yang memikul keranda jenazah tersebut semuanya adalah jemaah perempuan.
Tak ada satu pun dari jemaah laki-laki yang ikut memikul keranda jenazah menuju pemakaman.
BACA JUGA: Perpanjangan Relaksasi PPnBM Bantu Kerek Penjualan Mobil Honda pada Juli
Kejadian tak biasa itu diabadikan dalam sebuah video yang kemudian diunggah oleh akun Facebook Ibnu Sanusi.
Video pendek itu pun sontak menjadi perhatian warganet. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa apa yang dilakukan masyarakat setempat sejalan dengan perintah para tetua kampung.
BACA JUGA: Asnawi tak Kuasa Menahan Beban Hidupnya, Innalillahi
“Jadi, syarat aden engkah arak dengan mbilinan, nine ponggok (Jadi, syarat supaya berhenti musibah pandemi, ada warga yang meninggal maka perempuan yang pikul),” ujar salah seorang di video itu dengan Bahasa Sasak.
Disebutkan dalam unggahan tersebut, sudah cukup banyak warga yang meninggal dunia secara beruntun di Lingkungan Taman Kapitan, Taman Sari.
Akhirnya tetua yang sudah mengalami hal yang sama pada masa lampau berinisiatif menyuruh kaum perempuan menggantikan para lelaki untuk memikul keranda jenazah sampai ke pemakaman umum milik Kelurahan Taman Sari.
“Dalam peristiwa itu, saat meninggalnya seorang warga bernama Pak Bahrun,” tulis unggahan akun Ibnu Sanusi.
“Harapannya, semoga dengan digantikannya kaum laki-laki oleh perempuan ini tidak ada lagi yang meninggal dunia secara beruntun. Wallahu a’lam,” demikian keterangan unggahan tersebut. (radar lombok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Warga Jemput Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dari RS, Begini Ceritanya
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha