jpnn.com, JAKARTA - Maskapai Hong Kong Cargo resmi melarang pengiriman smartphone Vivo. Hal itu menyusul insiden ponsel Vivo Y20 terbakar di bandara Hong Kong pada 10 April 2021.
“Dengan menyesal kami informasi kepada Anda pembaruan embargo terbaru yang segera berlaku termasuk untuk semua ponsel Vivo," ujar pernyataan maskapai seperti dikutip dari India Times, Selasa (13/4).
BACA JUGA: Vivo X60 Series Sudah Bisa Dipesan, Harganya? Â
Insiden itu tentu membuat nama Vivo sebagai salah satu brand smartphone akan jelek.
Terlebih jika maskapai lain meniru keputusan tersebut untuk melarang pengiriman smartphone Vivo dengan pesawat.
BACA JUGA: Vivo Siap Boyong X60 5G ke Indonesia, Hadirkan Sistem Kamera Zeiss
“Ini adalah kecelakaan yang tidak menguntungkan,” kata Pendiri dan Analis utama Faisal Kawoosa.
Menurut dia, hal itu bisa menurunkan kepercayaan konsumen hingga akar penyebabnya diketahui.
BACA JUGA: Vivo Siap Meluncurkan S9 Bulan DepanÂ
"Saya berharap Vivo untuk secara proaktif mendidik pemangku kepentingan tentang kejadian tentang penyebabnya dan memastikan tidak ada hubungan dengan produk lain," katanya.
Peneliti dari TRA Research India N Chandramouli menyebutkan, ini bisa jadi masalah besar bagi Vivo apabila tidak diselesaikan.
"Ini akan berdampak pada larangan yang meluas ke semua ponsel Vivo pada penerbangan di seluruh dunia," kata Chandramouli.
Kasus embargo atau pelarangan terhadap ponsel bukan pertama kali terjadi.
Pada 2017 lalu, Samsung harus menarik kembali Galaxy Note 7 setelah ponsel dilaporkan meledak karena terlalu panas.
“Dari hal itu penjualan dan kepercayaan konsumen terus menurun untuk waktu yang lebih lama," ungkapnya. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian