Waduh..Pembunuhan dengan Sianida Kembali Terjadi

Dua Korban Tewas, Dua Sekarat

Sabtu, 12 Maret 2016 – 08:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tak terima empat ekor anjingnya diracun orang mengunakan sianida, Antonius Timmerman (59) dan keluarganya melapor kasus  ke Polda Metro Jaya. Mereka benar-benar berang lantaran dua di antara anjing tersebut mati ditempat, dan dua lainnya kini dalam kondisi kritis.

Sesuai surat laporan polisi bernomor LP/1168/III/ 2016/PMJ/Ditreskrimum, Antonius menuduhkan pasal 406 ayat (2) tentang pembunuhan dan penganiayaan terhadap satwa juncto pasal 302 KUHP dengan ancaman hukuman 2,8 tahun terhadap siapa saja pelakunya bila tertangkap dan Pasal 406 KUHP. 

BACA JUGA: Ringkus Tiga Pelaku Curanmor dan Jambret, Sikat Pak Polisi

Saat membuat laporan, Antonius juga menyerahkan hasil penelitian dari rumah sakit hewan terkait penyebab kematian dua anjingnya dan sample racun dari yang selamat. Namun bukti paling kuat adalah sebuah botol kecil yang tertinggal di dalam daging ayam yang dilemparkan pelaku kepada keempat anjingnya itu. Botol itu diduga adalah wadah yang digunakan pelaku untuk menyimpan sianida.  

”Yang kami masalahkan adalah sesuatu yang berharga milik kami, yaitu properti kami yang dirampas nyawanya begitu saja. Anjing ini sangat berharga buat kami. Lalu ada orang yang lewat melemparkan daging ayam berisi racun kepada anjing kami, yang membuat dua anjing kami mati di tempat, dan dua lagi sekarat sampai sakarang. Lalu selesai begitu saja? Tidak bisa, buat kami tindakan pelaku harus ada pertanggungjawabannya. Makanya kami berharap polisi mengusutnya dan bisa menangkap pelakunya,” beber Antonius dengan nada geram saat melapor di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/3).

BACA JUGA: Hendak Jual Motor Curian, Keburu Disergap Polisi

Dikatakan Antonius, keampat anjingnya itu diracun pada Sabtu petang (20/2) lalu di halaman rumahnya di Jalan Samosir Blok H5 No.17 Perumahan Nusa Loka, BSD, Kota Tangerang Selatan, Banten. Selama ini hewan-hewan peliharaanya itu memang dibebaskan berkeliaran di halaman rumahnya itu karena memang tak pernah dikandangi. 

Saat itu dirinya sedang sendiri di rumah, karena istrinya sedang berada di luar negeri, sedangkan anaknya masih bekerja. Menurut Antonius, petang hari itu empat ekor anjingnya sedang diberi kesempatan bermain di pekarangan rumah. Sehabis anjing-anjing makan sore, keluarga itu memang biasanya memberi kesempatan anjing-anjingnya untuk bermain di pekarangan. 

BACA JUGA: Duh Parah Ni! Kantor Kemenag Dibobol Saat Salat Jumat

Sebab biasanya anjing akan buang air besar (BAB) dan kencing. Sementara anjing bermain di pekarangan, Antonius berdiam di dalam rumah. Saat dia keluar beberapa menit kemudian untuk memasukkan peliharaannya itu, Antonius kaget melihat anjingnya sudah terkapar. Tiga anjingnya sudah tergeletak tak berdaya, sedangkan satu anjing lainnya masih mengunyah sesuatu

Ia melanjutkan, saat itu begitu melihat salah satu anjingnya yang bernama Bilbo sedang mengunyah sesuatu, Antonius menghampiri lalu memaksa mengeluarkan makanan yang tengah dikunyah anjing tersebut. Dia juga memaksa Bilbo agar memuntahkan isi perutnya. Setelah itu Antonius mengecek anjing-anjing yang terkapar. 

Dua di antaranya, anjing yang bernama Lady dan Cindy sudah dalam keadaan mati, sedangkan seekor Golden Retriever jantan bernama Yoki dalam kondisi sekarat. Antonius kemudian menelepon rekannya dan minta bantuan membawa Yoki ke klinik hewan terdekat. Yoki akhirnya bisa selamat. ”Saat itu saya sadar anjing saya baru diracun. Dua anjing kami tak tertolong, mereka mati di tempat, yaitu dua anjing betina jenis black labrador betina dan jenis golden retriever bernama Lady berusia satahun dan Candy berusia 3,5 tahun,” paparnya. 

Sedangkan dua anjing yang sekarat, terang Antonisu juga, adalah dua jantan jenis beagle dan golden retriever bernama Bilbo dan Yoki. Menurutnya juga, dari hasil keterangan dua klinik hewan yakni Klinik Hewan Rajanti di Tangerang dan Klinik Bali Feed di Bogor, memastikan kalau racun yang digunakan pelaku adalah racun sianida.

”Racun itu yang sangat canggih. Racunnya dimasukan ke dalam botol kecil, lalu diikat di potongan ayam sebagai umpan yang dilempar ke dalam halaman rumah saya. Jadi pelaku memang sudah berniat ingin membunuh anjing kami,  karena dia sudah prepare (persiapan),” papar Antonius.

Ditegaskan Antonius, selama ini dia dan keluarganya tidak pernah ada masalah dengan lingkungan sekitarnya, khususnya dengan para tetangga rumahnya. Apalagi di lingkungan rumahnya di Perumahan Nusa Loka banyak pula yang memelihara anjiing. 

”Kalau apa motifnya, saya tidak tahu. Kami hanya keluarga biasa, saya dan isteri hanya pensiunan. Dalam mengisi waktu kami habiskan untuk merawat anjing-anjing kami . Yang jelas kami sudah 20 tahun tinggal di rumah kami itu. Jadi saya tahu persis tetangga di depan, samping, dan belakang. Dan saya yakin tetangga tidak seperti itu. Saya tahu persis lingkungan” kata Antonius.

Ia juga menuturkan, dirinya dan keluarga sangat dekat dengan anjing-anjingnya. Setiap hari, mereka tidak pernah diikat dan tidur di dalam rumah. ”Mereka anjing anjing itu bebas lepas di dalam rumah dan di halaman. Hanya kalau keluar rumah baru kami ikat,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu anggota komunitas anjing atas nama Meliana yang turut mendampingi pelapor mengatakan pihaknya juga sudah membawa sisa ayam untuk dicek laboratorium di Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor Jawa Barat. ”Hasilnya keluar tanggal 3 Maret 2016 lalu dengan nomor pengujian LB. 16/112.Kkesimpulannya racun itu positif sianida. Takarannya saya tidak tahu, namun berdasarkan informasi bisa untuk satu RT,” ungkap Meliana. (ind/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata, Inilah yang Sering ke Kedai Kopi Muncikari Cabe-cabean


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler