jpnn.com, KUPANG - Menjelang hari raya Ramadan atau bulan puasa bagi umat muslim, harga barang kebutuhan pokok selalu mencekik. Berbagai persoalan seperti kelangkaan dan kenaikan harga sembako sudah menjadi langganan.
Namun menurut Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni, semestinya hal ini bisa diantisipasi jika semua pihak menyadari peran dan fungsinya, baik dari pemerintah maupun kalangan swasta. Menurut Benny, masalah utama yang biasanya muncul adalah distribusi yang berujung pada kelangkaan.
BACA JUGA: Dinas Perdagangan Perketat Pengawasan Barang
"Makanya distributor jangan main-main. Di juga harus cepat. Jangan sampai ada memanfaatkan situasi dan menghambat proses distribusi," tegas Benny saat diwawancarai Timor Express di kantornya, Kamis (27/4).
Menurut dia, tigas pemerintah adalah memastikan distribusi sembako lancar dan harga-harga terkendali. Sehingga, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) selalu melakukan pemantauan menjelang dan saat bulan ramathan berlangsung.
BACA JUGA: Video Bagi Sembako Anies Dilaporkan ke Bawaslu
Benny lanjutnya, selain permainan harga oleh pedagang, perlu diantisipasi beredarnya barang kebutuhan pokok yang sudah kedaluarsa atau tidak layak konsumsi. Menurut dia, pihak terkait seperti Badan POM dan juga dinas terkait akan melakukan sidak untuk memastikan sembako yang dijual tidak merugikan masyarakat.
"Biasanya kalau tingkat kebutuhan dan konsumsi meningkat, banyak masalah akan muncul. Pasti harga akan dimainkan supaya naik. Alasannya bisa karena stok menipis. Sementara distributor juga bisa bermain di sana dengan menghambat proses distribusi sehingga menyebabkan kelangkaan. Hal-hal ini yang sudah sering terjadi," beber mantan Wakil Bupati Kabupaten TTS itu lagi.
BACA JUGA: Sembako PPP Untuk Konstituen dan Anak Yatim Kok Disegel
Dia katakan, masalah sembako harus sudah diantisipasi sedini mungkin agar tidak mengganggu umat yang menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, di bulan puasa nanti, tingkat konsumsi masyarakat dipastikan meningkat.
"TPID silakan jalankan perannya dan pedagang juga tidak boleh memanfaatkan kesempatan untuk mencekik konsumen," tutup dia.(cel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Anies-Sandi: Makin Brutal!
Redaktur & Reporter : Friederich