jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Baasuki Tjahaja Purnama menggandeng Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino untuk membuat Port of Jakarta. Hal ini terinpirasi dari Port of Rotterdam yang ada di Rotterdam.
“Kami ketemu Pelindo II dan Pelindo III. Kemarin kami ingin gabung dengan Pak Lino. Kalau di Rotterdam ada Port of Rotterdam, kenapa Jakarta enggak dinamain Port of Jakarta dan saya jamin tidak akan ada intervensi politik untuk bisnis ini,” kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (25/9).
BACA JUGA: Kata Bambang Pamungkas, Begini Jalanan Ibu Kota Hari Ini
Rencananya, Port of Jakarta akan dibangun di lima pulau hasil reklamasi yakni Pulau M, N, O, P, dan Q. Pemerintah Provinsi DKI memiliki Pulau O, P, dan Q. Kemudian Ancol memiliki Pulau M. Sedangkan, Pulau N adalah milik Pelindo.
Selain itu, DKI akan menaikkan saham PT Kawasan Berikat Nusantara. Saat ini, DKI memiliki sekitar 20 persen saham di PT KBN.
BACA JUGA: Setelah Diperiksa, Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda
“Kami mau naikin saham dan kami mau menyerahkan saham itu kepada Jakpro (Jakarta Propertindo). Kenapa enggak saham PT KBN diserahkan ke Pelindo II gitu lalu ke Jakpro jadi kami punya 50:50. Sehingga, Jakarta punya Port of Jakarta,” ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga meminta bantuan kepada pemerintah Belanda dan Pelindo III untuk membantu mengenai program reklamasi 17 pulau. Nantinya, Pulau O, P, dan Q akan dijadikan pusat logistik pelabuhan.
BACA JUGA: Rayakan Iduladha, Relawan Pendukung Jokowi Potong Sapi dan Domba untuk Warga Gondangdia
"Makanya saya bilang sama Pak Lino, kita harus namakan ini Port of Jakarta, sehingga Rotterdam dan Jakarta, tidak hanya Sister City, tapi juga Sister Port, untuk networking. Ini penting untuk logistik,” ungkap Ahok. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Beijing, Ini yang Akan Dipelajari Pemprov DKI
Redaktur : Tim Redaksi