jpnn.com, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memprotes keras pembangunan infrastruktur publik di atas puncak Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.
Anas menilai pembangunan pondopo, toilet dan pagar pembatas di bibir kawah merusak keindahan Kawah Ijen.
BACA JUGA: Turis Kecewa, Proyek Fasilitas Buat Ijen Tak Menarik Lagi
Menurut Anas, Pemkab Banyuwangi balum pernah mendapatkan pemaparan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur tentang pembangunan infrastruktur publik di Puncak Ijen.
Untuk itu, Pemkab Banyuwangi meminta klarifikasi kepada BBKSDA Jatim, terkait pembangunan tersebut.
Anas ingin mendapatkan informasi secara detail soal pembangunan itu. Sebab selama ini dia merasa tidak pernah diajak berdiskusi soal rencana pembangunan fasilitas di Ijen.
"Pembangunan infrastruktur publik di puncak Ijen tidak sampai mengganggu ekosistem. Tak hanya itu, pembangunan itu juga diharapkan bisa melihat kondisi landscape dan arsitektur, agar keindahan Ijen tak tercemar dengan bangunan yang salah letak," kata Bupati Anas.
Sebelumnya, BBKSDA Jatim sedang melakukan pembangunan infrastruktur publik di puncak Ijen dan areal parkir paltuding.
BACA JUGA: Coming Soon! Banyuwangi Punya Kereta Gantung di Kawah Ijen
Untuk di paltuding, BBKSDA juga melakukan pembangunan beberapa gedung. Ini sebagai penunjang fasilitas wisatawan.
Di antaranya Tourist Information Center (TIC), pembangunan musala dan masih banyak lagi.
Anggaran yang dikucurkan pada pembangunan tahap awal ini senilai Rp 5 miliar.
BACA JUGA: Diaspora Banyuwangi 2017, Fasilitas Cable Car Kawah Ijen Unjuk Gigi
Sementara tahap kedua akan dilakukan pada tahun 2018, total anggaran rampung pengerjaan proyek BBKSDA Jatim mencapai Rp 13 miliar. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bro dan Sis, Dilarang Selfie di Jurang Kawah Ijen
Redaktur & Reporter : Natalia