Wah Calon Jemaah Haji Bawa Banyak Barang yang Dilarang

Kamis, 19 Juli 2018 – 18:04 WIB
Jemaah haji Indonesia. Foto: Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Calon jemaah haji asal Indonesia bisa jadi termasuk golongan yang paling siap menghadapi segala sesuatu di Tanah Suci.

Mereka membawa hal-hal yang dirasa berguna meski itu ternyata masuk larangan.

BACA JUGA: Empat Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat.

Pada keberangkatan kloter pertama Selasa (17/7), ditemukan jamaah yang membawa satu kresek kerikil. Untuk lempar jumrah katanya. Dia khawatir tidak kebagian batu kecil di Muzdalifah.

Di pemberangkatan hari kedua kemarin (18/7), petugas masih menemukan barang yang tak boleh dibawa. Itu diketahui lewat pemeriksaan X-ray yang merupakan prosedur wajib bagi CJH.

BACA JUGA: Tahun Ini Jemaah Haji Bisa Nikmati Jalur Fast Track

Tas yang tidak masuk bagasi diperiksa petugas bandara di Aula Bir Ali Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).

Banyak barang bawaan yang harus ditinggal karena melanggar ketentuan. Paling banyak adalah barang cair seperti sampo, lotion, minyak angin, madu, dan susu kaleng.

BACA JUGA: Sebanyak 1.640 Jemaah Haji Tiba di Embarkasi Jakarta-Bekasi

Jumlahnya melebihi 100 ml sehingga tidak diizinkan masuk kabin. "Aturan dari bandara dan maskapai seperti itu, tidak bisa dilanggar," ujar Sekretaris PPIH Faridul Ilmi.

Selain itu, ada alat pijat yang dibawa CJH kloter 5 asal Banyuwangi. Meski tujuannya untuk meluruskan saraf, bentuknya melengkung seperti celurit.

Petugas tak mau ambil risiko. Daripada nanti dikira membawa senjata tajam, mending tidak usah dibawa sekalian.

Ada juga CJH yang membawa paku dan tang. Jamaah yang juga berasal dari kloter 5 itu mengatakan bahwa paku tersebut digunakan untuk membuat gantungan barang saat di pemondokan.

Lalu, untuk tang, dia berniat menggunakannya untuk mencabuti paku itu ketika sudah meninggalkan lokasi.

"Katanya di sana gantungannya terbatas," kata jamaah bernama Marfuah itu.

Sementara itu, tahun ini pemerintah telah mengubah jenis menu dan bahan yang digunakan. Jika sebelumnya banyak bahan yang diperoleh dari Arab Saudi, tahun ini bahan makanan berasal dari Indonesia.

"Begitu juga dengan kokinya, juga dari Indonesia," katanya.

Semur daging atau kare ayam merupakan contoh menu yang akan disajikan. Para CJH bisa mengetahui jadwal menu yang disiapkan setiap hari melalui aplikasi Haji Pintar. Selain jenis makanan, jumlah porsi juga ditambah.

Sebelumnya hanya 25 kali, sekarang menjadi 40 kali untuk makan siang dan malam. Penambahan itu tidak mengurangi living cost yang diberikan kepada jamaah sebesar SAR 1.500. (gal/c10/ayi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Layani Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler