jpnn.com - JAKARTA – DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) benar-benar sudah tak menganggap Fahri Hamzah.
Terbukti, pada perayaan puncak Milad ke-18 PKS yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta?, kemarin (24/4), Wakil Ketua DPR itu tak diundang sebagai kader partai ataupun sebagai pimpinan lembaga negara di dalam acara tersebut.
BACA JUGA: Rahasia Iriana Jokowi...
Bahkan, Presiden PKS Sohibul Iman secara lantang mengucapkan selamat atas terpilihnya Ledia Hanifa sebagai Wakil Ketua DPR RI yang baru untuk menggantikan Fahri Hamzah.
"Selamat datang Wakil Ketua DPR Ledia Hanifa," ucap Sohibul saat membuka pidato politiknya di dalam acara Milad ke-18 itu, yang kemudian langsung disambut tepuk tangan dari ratusan kader yang hadir.
BACA JUGA: Begini Saran Ganjar Pranowo untuk MPR
Sedangkan sejumlah elite PKS yang hadir di antaranya Ketua dan Wakil Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf Al-Jufri, Hidayat Nu Wahid, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan sejumlah anggota Fraksi PKS DPR RI.
Selain elite di DPP, acara tasyakuran ini pun dihadiri oleh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-DKI Jakarta dan perwakilan DPW PKS se-Indonesia. Namun, mantan Presiden PKS Anis Matta tak terlihat dalam acara itu.
Dari pihak eksternal, perhelatan itu hanya dihadiri oleh Presiden ketiga RI BJ Habibie dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
BACA JUGA: Ahok Minta Pemuda PGI jadi Garam dan Terang Dunia
Hadir pula Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding, dan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad dan Sekjen Partai Amanat Nasional, Eddy Soeparno, yang mewakili ketua umumnya Zulkifli Hasan.
Sementara, para petinggi parpol dari Koalisi Merah Putih alias KMP, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra,tak terlihat di acara tersebut.
Usai membuka acara itu, Sohibul mengakui bahwa Fahri tak diundang. Bahkan dia kembali menegaskan agar Pimpinan DPR lainnya segera memproses pergantian Fahri dengan Ledia Hanifa sebagai wakil ketua DPR.
Menurut Sohibul, Fahri bisa segera dicopot dari kursi pimpinan DPR tanpa perlu menunggu keputusan pengadilan yang bersifat final alias inkrah.
"Ini untuk pergantian pimpinan ya, kalau pergantian anggota DPR, pak Fahri menempuh jalur hukum, ya kita tunggu sampai inkrah. Tapi untuk posisi pimpinan DPR, tidak perlu menunggu putusan inkrah," kata Sohibul.
Dia mendengar, mulai pekan ini pimpinan DPR akan menggelar rapat untuk membahas surat PKS tentang pencopotan Fahri Hamzah. PKS pun berjanji akan mengikuti semua proses tersebut.
Kemudian Sohibul kembali menegaskan bahwa sosok Ledia Hanifa yang ditunjuk sebagai pengganti Fahri diyakini punya kapabilitas untuk posisi tersebut.
"Bu Ledia ini sudah malang melintang dalam memimpin komisi. Beliau juga secara kapabilitas luar biasa, beliau aktivis perempuan yang luar biasa baik dari nasional maupun internasional," kata Sohibul.
Sohibul yakin Ledia Hanifa mampu menggantikan Fahri. Apalagi posisi Fahri sebagai Wakil Ketua DPR bidang Kesra yang akan dijabat sudah sesuai dengan portofolio Ledia yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR.
"Beliau sangat memahami portofolio dari wakil ketua bidang kesra. Selain juga yang penting lagi masalah integritas, silakan Anda cari, Bu Ledia ini memiliki catatan politik yang bersih," pungkasnya.
Lebih lanjut, Sohibul juga mempersilakan dan menghormati sikap serta pilihan Fahri Hamzah untuk bergabung dengan partai mana saja setelah dipecat dari PKS, termasuk adanya rumor bahwa Fahri melirik Partai Demokrat.
"Pak Fahri mau mendekat ke mana saja kita hormati. Dari semua komunikasi yang beliau lakukan, kita berharap beliau juga tahu bagaimana sebenarnya di partai-partai lain," tegas Sohibul menambahkan. (dli/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara AP II Benahi Penanganan Layanan Jenazah di Bandara Soetta
Redaktur : Tim Redaksi