jpnn.com - BATAM - Sekilas tidak ada yang menyangka dengan prestasi yang dicapai gadis kelahiran Batam, 20 April 1999 ini. Menyabet juara satu kategori junior dalam kejuaraan Indonesia Open Koluchstyl Championship di Jakarta 20 Desember tahun lalu menjadi pembuktian dirinya di bidang olahraga bela diri ju jitsu.
Anggie Eka Aprilia merupakan siswa SMK Kartini kelas XI Jurusan Akuntansi. Baru menjajaki karirnya sebagai atlet ju jitsu sejak setahun ini.
BACA JUGA: Wenger Harapkan Akhir Transfer Window yang Tenang
Anggie mengaku tertarik dengan olahraga ini setelah melihat kehebatan ayahnya dalam bela diri yang terkenal dengan kunciannya itu. "Tahun 2004 saya lihat ayah memperagakan teknik ju jitsu dan diajak ikut juga," katanya seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Kamis.
Ayahnya yang seorang atlet ju jitsu, menjadi motivasi baginya untuk menunjukan prestasinya, terbukti telah mengalahkan putri dari presiden Koluchstyl Indonesia saat pertandingan final kejuaraan Indonesia Open Koluchstyl Championship. "Tubuhnya besar sekali, babak pertama saya kalah, namun seterusnya saya menang," ungkapnya.
BACA JUGA: Transfer Guarin ke Jiangsu Suning Tetap Lanjut
Pertama kali saat lihat lawan dengan tubuh yang lebih besar, ia mengaku merasa takut, namun berkat percaya diri dan latihan yang dijalani akhirnya ia bisa berhasil mengatasi rasa gugup untuk turnamen pertamanya tersebut, dan akhirnya juara.
Gadis yang hobi bernyanyi dan berenang ini mengaku punya cita-cita yang berbeda dengan prestasinya ini. "Cita-cita mau jadi pramugari atau polwan," ucapnya.
BACA JUGA: Kiper Arsenal Ini Bakal Lebih Lama Main di Roma
Terkait pembagian waktu antara belajar dan ju jitsu, ia mengaku setiap pulang sekolah langsung mengerjakan tugas sekolahnya. "Pulang sekolah kan jam 15.15 WIB jadi langsung aja kerjakan PR," ujarnya.
Harapan kedepannya, Anggie ingin mempertahankan gelar juara satu. "Mungkin lebih ke pernapasan juga, untuk tekniknya perbaiki lagi kuncian dan bantingan," pungkasnya. (cr18/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berselisih dengan Sarri, Berlusconi Malah Salahkan Mancini
Redaktur : Tim Redaksi