jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan telah menanggung biaya pengobatan pasien penderita kanker di kota tersebut.
Hingga Juli 2019, tercatat ada 2.730 pasien penderita kanker di Surabaya. Biaya berobat sebagian besar pasien ditanggung pemerintah.
BACA JUGA: Benarkah Patah Hati Bisa Picu Kanker?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menyatakan, paling banyak pasien di Surabaya adalah penderita kanker payudara, serviks, nasofaring, dan paru-paru.
BACA JUGA : Jika Ada Riwayat Kanker, Segera Lakukan Pemeriksaan Dini
BACA JUGA: Minuman Soda bisa Tingkatkan Risiko Kanker?
Menurut dia, rata-rata mereka sudah ditanggung biaya pengobatan oleh pemkot dengan penerima bantuan iuran (PBI).
Yakni, kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sumber dananya menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Surabaya. "Semua di-cover oleh Pemkot Surabaya," ujarnya.
BACA JUGA: Divonis Idap Kanker, Cinta Penelope Ditalak Suami
Selain menanggung biaya pengobatan pasien kanker, pemkot menyediakan fasilitas layanan paliatif di 63 puskesmas.
BACA JUGA : Kiat Mencegah Kanker Otak Seperti yang Dialami Agung Hercules
Dia melanjutkan, salah satu layanan paliatif itu adalah home care. Yakni, memberikan perawatan bukan hanya fisik, melainkan juga psikologi pasien. Tim dari dinkes akan turun ke rumah-rumah pasien penderita kanker tersebut.
"Kalau mereka turun itu pasti tim. Dokternya enggak cuma satu. Ada dokter, perawat, psikolog, dan ahli gizi. Ketika mereka turun, semua melakukan sesuai dengan keilmuan untuk perbaikan hidup pasien," jelasnya.
Tidak hanya itu, pemkot juga memberikan bantuan gizi untuk pasien penderita kanker. Misalnya, susu dan makanan tambahan.
Selain itu, bantuan renovasi rumah pasien kanker yang kumuh atau tidak layak dilakukan dinkes. (fit/c12/eko/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penguin Indonesia Bangkitkan Semangat Anak-Anak Penderita Kanker
Redaktur & Reporter : Natalia