jpnn.com, JAKARTA - Setiap suami pasti ingin membahagiakan istrinya, terlebih dalam hal urusan di atas tempat tidur.
Bahkan di dalam Islam memenuhi kebutuhan batin istri merupakan kewajiban yang harus dipenuhi suami.
BACA JUGA: Doa Memohon Petunjuk Saat Menghadapi Kesulitan, Baca dan Resapi Artinya!
Namun, bagaimana jika suami yang ingin memenuhi nafkah batin istrinya terlebih dahulu minum obat pembangkit syahwat?
Penceramah Yahya Zainul Ma'arif atau lebih dikenal dengan sapaan Buya Yahya menyampaikan jawaban yang mungkin dinantikan para suami tersebut.
BACA JUGA: Rezeki Seret, Utang Menggunung, Bisa Jadi Kamu Melewatkan Ini Setiap Pagi dan Sore
"Obat-obatan berlaku bagi orang yang diuji dengan sakit. Selagi Anda masih normal tidak perlu minum obat-obatan karena efek sampingnya berat. Sehingga nanti sebab kecanduan, tidak akan bisa melakukan (hubungan suami istri, Red.) kecuali dengan obat," kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, Jawa Barat itu.
Melihat mudaratnya yang lebih besar, Buya Yahya menyarankan agar para suami memperbaiki kekurangannya dalam hal urusan ranjang tersebut sebaiknya dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan menyehatkan serta tentunya halal.
BACA JUGA: Amalan di Malam Nisfu Syaban, Insyaallah Rezeki akan Mengalir Sepanjang Tahun
Murid dari Habib Idrus bin Umar Alkaf Yaman itu menyampaikan ada 'obat' yang luar biasa yang bisa digunakan para suami untuk mengatasi sulitnya membangkitkan syahwat untuk menunaikan kewajiban terhadap sang istri.
"Obat yang luar biasa tanamkan kerinduan. Kalau Anda susah bangkit syahwat bikin rindu. Berpisah sebentar, sibuk, ketemu saat rindu. Tanamkan kerinduan, tumbuhkan cinta, kasih sayang, sehingga setiap ketemu seperti pengantin baru terus," kata Buya Yahya melalui vlognya @al-bahjah tv di YouTube yang dilihat Minggu (5/6).
Pria yang pernah mengenyam pendidikan selama 8 tahun di Ponpes Darullughoh Wadda’wah Bangil Pasuruan itu menegaskan mereka yang diperbolehkan mengkonsumsi obat hanya untuk suami yang memiliki masalah urusan syahwat dan tentunya sesuai petunjuk dokter. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi