jpnn.com - JAKARTA - Polisi belum berhasil mengidentifikasi seorang terduga teroris yang tewas saat baku tembak dengan anggota Polri dan TNI di wilayah Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (5/11) malam lalu. Jenazah telah dievakuasi dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit Umum Bhayangkara Palu dan tiba di ruang jenazah rumah sakit Polri itu Jumat (6/11) sekitar pukul 11.00 WITA.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, yang tewas merupakan anak buah Santoso alias Abu Wardah, pimpinan kelompok teroris Indonesia Timur yang menjadi buruan nomor satu Polri saat ini.
BACA JUGA: Menteri Rini Rombak Jajaran Direksi AP I
Menurut Badrodin, saat ini, proses otopsi terhadap mayat terduga teroris itu masih dilakukan Polri untuk mengungkap identitas yang bersangkutan. "Sampai sekarang masih belum diketahui identitasnya, apakah orang dari sekitar Poso atau di luar Poso belum jelas," kata Haiti di Mabes Polri, Senin (9/11).
Selain menewaskan anak buah Santoso, Polri masih terus mengejar anggota kelompok teroris yang terbilang sadis itu. Operasi Camar Maleo IV untuk mengejar mereka masih dilakukan. Polri bersama TNI sudah disiagakan di pos masing-masing. "Operasi terus dilakukan sampai bisa menangkap pelaku teror.
BACA JUGA: Wow... Datang ke Kantor, Ketua DPR Tunggangi Jaguar, Sangar!
Apalagi, kata Haiti, saat ini ada tambahan bantuan sekitar 500 personel TNI yang akan bersama-sama Polri mengejar Santoso Cs yang terkenal "licin" dan menguasai hutan rimba di Poso itu. "Kami akan terus kejar sampai dapat," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Bareskrim Periksa RJ Lino, Ini Komenter Jenderal Haiti
BACA ARTIKEL LAINNYA... RJ Lino Diperiksa, IPW Minta Jokowi Tak Intervensi Polri
Redaktur : Tim Redaksi