Wahono Swafoto Detik – detik Jelang Bunuh Diri, Dikirim ke Pacarnya

Selasa, 22 Januari 2019 – 08:33 WIB
Bunuh diri karena putus cinta. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PEKALONGAN - Aksi bunuh diri Wahono (20) menjadi perbincangan hangat di Dukuh Gandu Kidul Desa Tengeng Wetan Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

Gara-gara putus cinta, Wahono menenggak air campuran sabun cuci, sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali rafia di dapur rumahnya.

BACA JUGA: Karyawan Anda Tidak Ada Kabar 2 Hari? Jangan-Jangan Gantung Diri

Ironisnya, sebelum bunuh diri, Wahono sempat membuat rekaman video detik-detik saat akan melakukan bunuh diri. Dia juga sempat memotret aksinya dan dikirimkan ke ponsel pacarnya via aplikasi WhatsApp (WA), Senin malam (14/1) sekitar pukul 18.30.

Aksi bunuh diri itu baru diketahui kedua orang tua korban ketika pulang berjualan dari Pasar Sragi Kabupaten Pekalongan pada pukul 19.30 WIB. Ibu korban saat itu mendapati pintu samping rumah dalam keadaan terkunci dari dalam.

BACA JUGA: Wanita Hamil Tewas Gantung Diri di Serang

Demikian juga pintu utama dalam keadaan terkunci. Akhirnya oleh Ibu korban pintu samping rumah dibuka paksa.

Setelah pintu samping terbuka, ibu korban menuju dapur dan melihat anaknya dalam keadaan tengkurap di lantai. Kepalanya menghadap ke selatan. Terkejut melihat kondisi anaknya, ibu korban langsung berteriak memanggil suaminya.

BACA JUGA: Terpidana Kasus Narkoba Tewas Gantung Diri di Dalam Sel

Karena panik melihat korban dalam keadaan tidak sadarkan diri, kedua orang tua korban mengangkat anaknya untuk dibawa ke Puskesmas Sragi. Namun, petugas medis menyatakan nyawanya sudah tidak tertolong, dan meninggal sebelum sampai di Puskesmas Sragi.

Kasubbag Humas Polres Pekalongan Iptu Akrom, mengungkapkan bahwa Polsek Sragi Polrers Pekalongan menerima laporan kasus bunuh diri tersebut, dan langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

Dari hasil penyelidikan, dengan memeriksa saksi-saksi yang pertama kali menemukan korban dengan didukung oleh bukti-bukti petunjuk atas kematian korban, petugas menduga korban murni bunuh diri.

“Berdarkan hasil visum luar dari tubuh korban, yang dilakukan petugas jaga puskesmas dan mantri kesehatan Puskesmas Sragi, tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan. Hanya ada bekas jeratan di leher bagian atas,” ungkap Akrom.

Akrom juga menjelaskan saat melakukan olah TKP, ditemukan ponsel korban yang letaknya tak jauh dari posisi korban bunuh diri, dan diketahui bahwa sebelumnya korban meminum air campuran sabun cuci.

“Setelah itu, korban gantung diri di dapur dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakannya. Hal itu dibuktikan dengan rekaman dan foto dari ponsel milik korban, yang ditemukan tidak jauh dari lokasi bunuh diri,” tegas Akrom. (thd/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat yang Ditinggal Hilang, Kematian Eni Masih Misteri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler