jpnn.com, SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan jenazah KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Senin (3/2).
Saat kedatangan jenazah, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Wisnoe Prasetja Boedi sempat membawa peti jenazah. Sedangkan Khofifah membawa foto almarhum. Tampak Khofifah tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
BACA JUGA: Ketika Gus Sholah Minta Dimakamkan di Samping Gus Dur
"Saya merasa kehilangan sosok Gus Sholah, banyak hal yang tanpa woro-woro yang tidak ter-publish. Seperti para romo dan juga pendeta yang datang dari berbagai negara yang mendapat pelajaran, keilmuan Islam (dari Gus Sholah) supaya mereka mengenali kondisi pesantren Indonesia," Khofifah.
Ia mengatakan, sosok Gus Sholah juga membangun perspektif tokoh agama dunia bagaimana Islam diajarkan di pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
BACA JUGA: Hidayat Mengaku Melihat Jenazah Gus Sholah Tersenyum
"Tidak sekadar itu, Gus Sholah dengan Pondok Pesantren Tebuireng juga berdiri di provinsi lain seperti Papua, Aceh, Riau, Bengkulu yang ingin memajukan kemandirian," katanya.
Khofifah pun sempat mengenang perbedaan Gus Sholah dan saudaranya Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur sering menjadi pembicara internasional, maka Gus Sholah sering mendatangkan narasumber internasional.
BACA JUGA: Begini Rangkaian Pemakaman Gus Sholah, Ada Perbedaan dengan Gus Dur
"Selain itu, untuk menumbuhkan perekonomian, (Gus Sholah) membuat perguruan tinggi yang memiliki teknologi informasi serta meningkatkan persatuan dan kesatuan," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek