jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menolak keras usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke sejumlah negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania.
Dia menilai usulan Trump tersebut sebagai bentuk ethnic cleansing atau pembersihan etnis atas keberadaan warga Palestina di Gaza.
BACA JUGA: Wamenlu Pastikan Tak Ada Pembicaraan Soal Wacana Pemindahan Warga Gaza ke Indonesia
Hal itu sekaligus membantu Israel dalam mewujudkan misi penjajahan untuk mewujudkan 'klaim' negara Israel Raya.
Karena itu, HNW menegaskan usulan Trump harusnya ditolak oleh semua pihak yang cinta kemanusiaan dan perdamaian di kawasan.
BACA JUGA: Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
Apalagi usulan merelokasi warga Gaza ke negara-negara lain, ternyata bukan lagi sekadar wacana tim transisi Donald Trump sebagaimana yang bocor ke publik, melainkan sikap Presiden AS yang baru secara terbuka dinyatakan sendiri oleh Trump.
"Betapa seriusnya proposal ini sehingga Trump mengaku bahwa dirinya berkomunikasi langsung dengan Presiden Mesir dan Raja Yordania, walau kemudian ditolak oleh kedua pemimpin negara tersebut,” HNW dalam keterangannya, Selasa (28/1).
BACA JUGA: Donald Trump Pastikan Bom 1 Ton Pesanan Israel sudah Dikirim
Pimpinan MPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengapresiasi sikap Presiden Mesir dan Raja Yordania yang menolak mentah-mentah usulan tersebut, apapun alasannya.
Sikap Presiden Mesir itu juga sejalan dengan sikap Al Azhar yang menolak relokasi. Penolakan juga datang PBB, OKI serta Liga Arab.
HNW kembali menegaskan usulan kontraproduktif itu sudah seharusnya ditolak lantaran usulan relokasi tersebut bukan solusi yang benar untuk menghadirkan keadilan dan perdamaian di Palestina.
"Karena dicurigai hanya dalih atau kedok untuk mengusir warga Gaza dan memudahkan Israel melakukan pendudukan dan melanggengkan penjajahan terhadap Gaza atau Palestina,” ujar HNW.
HNW juga sependapat dengan Senator AS Bernie Sanders yang menyebut rencana dan tindakan Trump itu sebagai bentuk ethnic cleansing (pembersihan etnis), dan merupakan kejahatan perang.
Secara bahasa, ethnic cleansing atau pembersihan etnis adalah upaya untuk menciptakan wilayah geografis yang homogen secara etnis melalui deportasi atau pemindahan paksa orang-orang yang termasuk dalam kelompok etnis tertentu.
“Secara definisi, apa yang diusulkan oleh Trump jelas bentuk dari ethnic cleansing, walaupun dengan kedok relokasi,” jelasnya.
HNW menambahkan seharusnya Trump menarik usulannya itu sebagaimana Trump juga sudah menarik ancamannya terhadap Kolombia.
Menurutnya, Trump seharusnya tidak mengotot menyampaikan usulan yang kontraproduktif yang bisa memperlebar daerah perang hingga ke Mesir dan Jordania.
Lantaran tidak menjadi solusi untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian seperti yang dikampanyekan Trump saat maju sebagai calon presiden, menurut HNW, akan lebih baik apabila Trump atau AS untuk mendesak agar Israel mematuhi dan tidak melanggar semua butir perjanjian gencatan senjata.
“Atau bila perlu, Trump mempertimbangkan usulan menerima semua warga Israel untuk direlokasi, dipindahkan dan diberikan tanah di AS yang sangat luas itu, dengan difasilitasi oleh AS. Itu akan jadi terobosan yang efektif mewujudkan janji kampanye Trump untuk mengakhiri perang dan menghadirkan perdamaian di Palestina,” tuturnya.
Selain itu, usulan solutif ini juga bermanfaat bagi warga AS yang tidak perlu protes, karena uang pajak yang mereka bayarkan justru digunakan untuk membantu Israel dalam melanjutkan kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan lainnya terhadap warga Gaza.
Seperti diketahui, AS telah membantu mendukung Israel sejak 7 Oktober 2023 sebesar USD 356,7 triliun.
"Jumlah itu akan sangat membantu AS membangun kembali kawasan-kawasan di AS yang hancur karena kebakaran seperti LA atau California,” tambah HNW.
HNW juga mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto yang baru saja bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang menegaskan kuatnya komitmen kedua negara dalam mendukung kemerdekaan Palestina untuk lebih aktif dan efektif menggalang kebersamaan dengan negara-negara OKI, Liga Arab dan PBB.
Kemudian untuk bersama-sama memastikan dilaksanakannya semua butir gencatan senjata, dan menolak keras usulan Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke luar Palestina.
"Apalagi di awal munculnya proposal relokasi itu, nama Indonesia juga sempat disebut-sebut sebagai tujuan relokasi untuk warga Gaza atau Palestina,” pungkasnya. (mrk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi