Wakasal: Pembinaan Mental Penting Untuk Menjaga Jati Diri Prajurit TNI AL

Rabu, 07 April 2021 – 23:29 WIB
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan perkembangan teknologi informasi menyebabkan pertukaran informasi di dunia menjadi tanpa batas. Situasi ini memberikan efek positif maupun negatif bagi prajurit TNI AL.

“Pembinaan mental (Bintal) prajurit yang terpadu menjadi sangat penting dalam rangka menjaga tegaknya nilai-nilai dan jati diri sebagai prajurit TNI AL dari pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi,” ujar Wakasal Laksdya TNI Ahmadi saat membuka acara sarasehan Bintal Fungsi Komando Tahun 2021 di Auditorium Yos Sudarso Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/4).

BACA JUGA: Kompetisi TNI AL Maritime Hackathon 2021 Mendapat Penghargaan MURI

Sarasehan Bintal Fungsi Komando ini diikuti 62 personel terdiri dari 33 personel hadir secara tatap muka langsung dan 29 peserta lainnya secara video conference.

Kegiatan ini untuk menghimpun berbagai gagasan dan konsep membangun komunikasi yang efektif dalam rangka mewujudkan kebijakan KSAL di bidang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI AL yang unggul.

BACA JUGA: TNI AL Kerahkan KRI Membawa Bantuan Menuju Lokasi Bencana Alam di NTT

Hal ini bertujuan untuk mewujudkan TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini yakni “Membangun Komunikasi Efektif Dalam Rangka Meningkatkan Kesiapsiagaan Mental Prajurit di Satuan”.

Menurut Wakasal, efek negatif dari perkembangan teknologi di kalangan prajurit saat ini adalah penurunan sikap mental prajurit dengan indikasi munculnya fenomena-fenomena yang menunjukan perilaku prajurit yang tidak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, dan Trisila TNI AL.

BACA JUGA: Resmikan Kapal Selam Alugoro-405, Panglima TNI: Ini Bukti Kehebatan Anak Bangsa

Dia mencontohkan ketidakpuasan bawahan terhadap kebijakan atasan di medsos, desersi, sampai dengan bunuh diri di kalangan prajurit.

Menurut dia, penurunan sikap mental prajurit sebagai gangguan mental, jika dibiarkan akan berdampak pada kinerja prajurit yang pada akhirnya mengganggu kelancaran tugas TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara.

Wakasal menambahkan adanya penurunan sikap mental prajurit maka pembinaan mental prajurit wajib dilaksanakan secara terus-menerus dan berlanjut. Bintal prajutit sebagai upaya  membangun komunikasi yang harmonis antar personel TNI AL, antar bawahan-atasan sesuai dengan hierarki.

Pada kesempatan ini, Wakasal mengimbau para Komandan/Pimpinan/Perwira atasan agar lebih meningkatkan kepedulian terhadap prajurit dengan memberikan perhatian khusus, dan melaksanakan fungsi serta tanggung jawabnya khususnya dalam aspek pembinaan mental prajurit guna menjaga mental, sikap, dan kepribadian prajurit bawahannya agar sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, dan Trisila TNI Angkatan Laut.

“Saya berharap kegiatan ini mendapatkan sebuah cara penerapan komunikasi yang efektif dalam pembinaan mental fungsi komando yang dapat diberlakukan di lingkungan KRI, Pangkalan TNI AL dan Satuan Marinir, sehingga terwujud prajurit TNI AL yang bermoral, militan, loyal, dan memiliki mental kuat, serta memiliki tingkat kesiapsiagaan yang tinggi,” ujar  Wakasal.

Acara Sarasehan menghadirkan narasumber Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan, dihadiri Asops Kasal Laksda TNI Didik Setiyono, Aspotmar Kasal Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto, Kadisbintalal Laksma TNI Ian Heriyawan, serta para Komandan Satuan Kotama TNI AL wilayah Jakarta, dan undangan lainnya.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler