Waketum KOI Setuju PON Tandingkan Cabor Olimpiade

Sabtu, 24 September 2016 – 20:09 WIB
Mudai Maddang dan Tono Suratman. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com - BANDUNG - Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Muddai Madang menilai, banyak yang harus dievaluasi dari penyelenggaraan PON 2016 di Jawa Barat.

Hal itu berkaitan dengan ketidakpuasan peserta mengenai penilaian wasit di beberapa cabang olahraga.

BACA JUGA: Kesetanan! MU Bobol Leicester Empat Kali di Babak Pertama

“Harus diakui  masih banyak ketidakjujuran yang dilakukan wasit hakim dalam PON ini. Padahal dari hasil PON ini akan didapat atlet-atlet potensi. Bagaimana kalau sistemnya seperti ini ,” kata Muddai disela sela kunjungannya di arena PON 2016, Sabtu (24/9).

Menurut mantan Ketua KONI Sumatera Selatan ini, PON  seyogyanya melahirkan juara-juara yang berkualitas.

BACA JUGA: PBFC Ogah Tanding Lawan Persib Tanggal 4 Oktober

”Menangnya secara fair  bukan karena keberpihakkan wasit. Untuk apa kalau menjadi juara ternyata tidak dihargai?” kata Muddai.

Untuk itu, ia berharap pentingnya evaluasi secara menyeluruh mengenai penyelenggraan PON 2016.

BACA JUGA: DKI Tambah Dua Emas Lagi dari Pencak Silat

Hal itu agar atlet yang berlaga di PON bisa menapak karier ke jenjang yang lebih baik lagi.

Dia menambahkan, pihaknya berserta jajaran KOI sangat mengapresiasi langkah Kemenpora agar ke depan cabang olahraga PON ini mengacu kepada cabang Olimpiade.

”Kami di KOI sependapat dengan Kemenpora bahwasanya ke depan PON mempertandingkan cabang-cabang olahraga Olimpiade. Karena dari hasil PON inilah lahir atlet-atlet yang nantinya menjadi bagian Inodnesia di event tingkat Olimpiade,” ujar Muddai.

Untuk itu, Muddai Madang berharap, KONI, KOI serta Satlak Prima duduk bersama membuat rumusan sistem pembinaan olahraga secara berkesinambungan

Di samping itu, kata Muddai, pengurus cabang olahraga harus memiliki integritas dan mampu membawa organisasi yang dipimpin menjadi institusi yang berkualitas

“Harus kita akui ada pengurus cabang olahraga yang sama sekali tidak memiliki tanggung jawab dalam membina atlet. Ini yang harus kita benahi agar ke depan setiap pengurus cabor memahami fungsi dan tugasnya masing-masing,” ujar Muddai. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Diizinkan Klub Gabung Timnas, Begini Kata Dian Agus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler