"Saya cukup prihatin, itu (kasus) sebagai peringatan bagi semua pegawai dan pejabat agar bekerja dengan baik dan hati-hati. Jika tidak maka kasus serupa bisa saja terjadi bagi siapa saja," ujar Dahlan, Sabtu (18/5).
Dahlan juga mengaku sudah sering mengingatkan Hidayat agar lebih hati-hati dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara negara dan kepala daerah.
"Saya sudah capek mengingatkan beliau agar lebih hati-hati menjalankan tugas pemerintahan ini. Begitu juga sebagai kepala daerah, saya juga sudah ingatkan beliau agar jangan menyakiti hati masyarakat khususnya para ulama," ucapnya.
Disinggung mengenai kasus suap yang menjerat Hidayat Batubara dan dugaan-dugaan korupsi lainnya yang sering diteriakkan masyarakat, Dahlan mengaku cukup kesal.
"Jujur saya sampaikan, saya mau jadi pendamping dia saat pencalonan bupati dan wakil Bupati Madina, itu karena janji dan komitmen bersama agar tidak melakukan KKN, tidak menyakiti hati masyarakat, berbuat dengan ikhlas untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
"Bahkan karena keseriusan bersama, kami disumpah di hadapan ulama. Namun, nyatanya inilah yang terjadi. Sebelum ini saya selalu ingatkan Hidayat, karena selain dia Bupati dia juga sudah saya anggap adikku sendiri, karena saya lebih tua dari pak Hidayat," tambahnya lagi.
Mengenai pemerintahan, Dahlan menegaskan kinerja dan program Pemkab Madina sejauh ini tetap berjalan baik tanpa ada kendala. "Sejauh ini tetap berjalan baik," pungkasnya. (wan/dok/smg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Ditemukan Makam Fiktif
Redaktur : Tim Redaksi