jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mendesak pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kelestarian lingkungan di Papua.
Pasalnya, tambang bawah tanah terbesar di dunia yang ada di Papua kini kembali dikelola dan dieksplorasi oleh PT Freeport Indonesia.
BACA JUGA: Senjata Api Milik TNI Berada di Tangan KKB, Begini Penjelasan Brigjen Izak Pangemanan
Syarief menyoroti banyak wilayah bekas tambang yang diabaikan begitu saja.
"Bekas tambang yang sangat besar sangat berbahaya bagi manusia dan berpotensi merusak ekosistem kehidupan yang ada di bumi Papua," kata Syarief.
BACA JUGA: Bicara di Webinar Perang Bubat, Bamsoet: Perlu Kritis Memaknai Teks Sejarah
Dia khawatir, tanpa pengawasan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan semakin bertambah.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga berharap agar pembangunan harus dinikmati langsung secara maksimal oleh masyarakat Indonesia asli Papua.
BACA JUGA: RS Components Tawarkan Solusi Menekan Dampak Manufaktur pada Lingkungan
Papua, kata Syarief, masih tergolong daerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi.
“Papua memiliki isi bumi yang sangat banyak dan kaya, tapi belum dinikmati secara maksimal oleh masyarakat Indonesia asli Papua,” ungkapnya.
Syarief menekankan hasil alam Papua tidak boleh hanya dinikmati oleh pihak investor luar.
"Jangan sampai kita terus menerus mengeksplorasi sumber alam kekayaan Papua oleh PT Freeport Indonesia tanpa mempertimbangkan masa depan lingkungan Papua,” tegasnya.
Dia juga juga mempertanyakan kebenaran informasi bahwa saham 51 persen milik pemerintah belum dibayarkan.
"Pemerintah diharapkan secara terbuka menyampaikan dan menjelaskan secara transparan kepada Rakyat kondisi sebenarnya, karena selama ini rakyat mendapat penjelasan bahwa Pemerintah telah membayar lunas saham tersebut,” katanya lagi. (mar1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Panglima TNI dan Kapolri ke Timika, Ada Apa?
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi