jpnn.com, PASER - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyempatkan diri menemui ibu-ibu pengajian yang tergabung dalam Badan Kontak Majelis Taklim Tanah Grogot di Kalimantan Timur, Selasa (11/12).
Dalam kesempatan itu Mahyudin berbicara soal belajar agama yang merupakan satu tantangan kebangsaan.
BACA JUGA: MPR Ajak Warganet Ikut Sosialisasikan Empat Pilar
Pasalnya, masih ada pemahaman keagamaan yang keliru dan sempit tersebar di masyarakat.
“Pemahaman agama yang keliru dan sempit ini bisa melahirkan radikalisme. Ini sangat berbahaya," kata Mahyudin, Selasa (11/12).
BACA JUGA: Cepot Ikut Mensosialisasikan Empat Pilar, Meriah!
Dia menambahkan, pemerintah sudah menjalankan deradikalisasi untuk meredam radikalisme. Namun, program itu ternyata belum optimal.
"Orang yang sudah terpapar radikalisme akan sulit kembali normal," tutur Mahyudin.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: KKB Tidak Mewakili Rakyat Papua
Karena itu, Mahyudin mengajak ibu-ibu untuk mempelajari agama melalui jalur yang benar.
"Belajar agama melalui majelis taklim ini merupakan jalur yang benar," ujar Mahyudin.
Dia juga meminta ibu-ibu pengajian itu tidak mempelajari agama melalui internet.
Sebab, informasi di internet berpotensi memiliki informasi yang salah dan menyesatkan.
Bahkan, tidak sedikit orang menjadi radikal setelah belajar agama dari internet.
"Jadi, harus hati-hati. Jangan sampai masuk perangkap paham radikal," kata Mahyudin. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Desain Ketatanegaraan Harus Sesuai Ideologi Pancasila
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan