BOGOR - Walikota Bogor Diani Budiarto nampaknya harus lebih galak memerintahkan anak buahnya, untuk segera menangani sejumlah jalan rusak di Kota Bogor. Sejumlah jalan utama di kota ini menganga, berlubang dan jika hujan turun deras mirip kubangan kerbau. Ruas jalan yang rusak itu misalnya jalan alternatif Jalan Otista dan Jalan Pamoyanan Cipaku.
Warga Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan bahkan mengancam akan memblokir jalan jika kerusakan itu tidak segera ditangani. Kerusakan jalan itu membuat warga terjebak macet hingga berjam-jam setiap pagi.
Tak hanya itu, buruknya drainase membuat air hujan meluber ke badan jalan, hingga setinggi betis orang dewasa. Untuk meminimalisir kerusakan, warga Cikaret terpaksa berswadaya, meminta sumbangan kepada pengguna jalan untuk penambalan darurat.
"Kami bingung mengadu ke mana. Kita sudah kirim surat pengaduan ke kelurahan dan kecamatan tapi tidak ada jawaban. Ya, kalau tidak ada tindaklan terpaksa kita tutup jalan," ungkap Ismail Hadi(45), salah satu tokoh masyarakat Cikaret seperti dikutip Radar Bogor.
Aghi Sofia Jati (20), salah satu pengguna jalan asal Ciapus mengatakan, kerusakan jalan tak hanya membuat dirinya terjebak macet setiap pagi tapi juga mengancam keselamatan para pengguna jalan. "Kalau lewat saya harus pelan-pelan karena licin dan banyak lubang," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Perencanaan dan Pengawasan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bogor Satia Mulya mengatakan, sampai saat ini beberapa proyek terpaksa belum bisa dilaksanakan karena menunggu APBD cair. "Belum ada. Karena anggaran belum turun, lelang juga belum kita mulai," katanya. (yus/ram/jpnn)
Warga Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan bahkan mengancam akan memblokir jalan jika kerusakan itu tidak segera ditangani. Kerusakan jalan itu membuat warga terjebak macet hingga berjam-jam setiap pagi.
Tak hanya itu, buruknya drainase membuat air hujan meluber ke badan jalan, hingga setinggi betis orang dewasa. Untuk meminimalisir kerusakan, warga Cikaret terpaksa berswadaya, meminta sumbangan kepada pengguna jalan untuk penambalan darurat.
"Kami bingung mengadu ke mana. Kita sudah kirim surat pengaduan ke kelurahan dan kecamatan tapi tidak ada jawaban. Ya, kalau tidak ada tindaklan terpaksa kita tutup jalan," ungkap Ismail Hadi(45), salah satu tokoh masyarakat Cikaret seperti dikutip Radar Bogor.
Aghi Sofia Jati (20), salah satu pengguna jalan asal Ciapus mengatakan, kerusakan jalan tak hanya membuat dirinya terjebak macet setiap pagi tapi juga mengancam keselamatan para pengguna jalan. "Kalau lewat saya harus pelan-pelan karena licin dan banyak lubang," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Perencanaan dan Pengawasan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bogor Satia Mulya mengatakan, sampai saat ini beberapa proyek terpaksa belum bisa dilaksanakan karena menunggu APBD cair. "Belum ada. Karena anggaran belum turun, lelang juga belum kita mulai," katanya. (yus/ram/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelantikan Walikota Jaksel Tunggu Restu DPRD
Redaktur : Tim Redaksi