jpnn.com - JAKARTA - Waktu persiapan menjadi dalih Fachry Husaini atas kekalahan 0-2 (0-2) tim asuhannya, tim nasional (timnas) U-19, dari Frenz United U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin (10/12). Fachry menyebutkan, anak buahnya baru berlatih bersama sekitar tujuh pekan. Di sisi lain, lawan sudah berkumpul dalam satu akademi sejak dua tahun lalu.
"Jujur ini tim terbaik yang pernah kami lawan di uji coba. Mereka persiapan memang lebih bagus dari kami. Ada banyak pelajaran dari laga ini," ungkap Fachry.
BACA JUGA: Prestasi Menurun, Murray Ditinggal Adidas
Sebenarnya, sejak menit ke-56, Frenz United yang berisi para pemain dari Indonesia, Malaysia, dan Iran itu bermain dengan 10 penggawa. Akhbar Eka Putra dikartu merahkan wasit karena melanggar keras pemain timnas U-19 M. Ichsan.
Tapi, tetap saja Garuda U-19 gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut. Ketidaktajaman lini depan tim yang dipersiapkan untuk Piala AFF U-19 2015 itu bahkan sudah terlihat sejak 45 menit pertama.
BACA JUGA: Tiga Klub Indonesia Kena Sanksi FIFA
Kelemahan lain timnas U-19 yang juga terlihat adalah buruknya koordinasi pertahanan. Gol pertama Frenz United melalui Reza Karimi pada menit ke-13, misalnya, berawal dari serangan balik yang cepat.
Gol tersebut sejatinya tak perlu terjadi andai bek Indonesia tidak salah mengantisipasi pergerakan lawan. Namun, lini pertahanan yang belum cukup pengalaman internasional itu mampu diperdaya lawan.
BACA JUGA: Ada Bukti Seret Pardji dalam Skandal Sepakbola Gajah
Unggul satu gol, penggawa Frenz tampil makin percaya diri dan tenang. Sebaliknya, skuad Garuda U-19 justru sering melakukan kesalahan mendasar. Kesalahan demi kesalahan itu akhirnya membuahkan gol kedua lawan melalui Yugan Poobhaty pada menit ke-26.
Gol itu berawal dari kelengahan mengawasi pergerakan lawan. Yugan yang muncul dari lini kedua berhasil menyambar bola yang akan dibuang oleh pemain timnas U-19. Seperti Reza, Yugan juga berasal dari Iran. Namun, kekalahan kemarin tidak terlalu mencemaskan Fachry. Sebab, dia memang belum tuntas membentuk tim.
"Ada evaluasi, ini bagus untuk persiapan kami. Ada catatan yang akan menjadi masukan saya ke depan," terangnya.
M Zahid bin Hasim, pelatih Frenz United asal Malaysia, mengakui timnya memang lebih solid. Kunci kemenangan timnya terletak pada keberhasilan keluar dari tekanan Indonesia di menit-menit awal. Setlah berhasil mencetak gol pertama, anak buahnya mampu bermain sabar dan mengontrol tempo.
"Kami lebih percaya diri setelah gol pertama. Pertahanan kami juga bagus walaupun hanya bermain dengan sepuluh pemain," terangnya. (aam/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suroso Akhirnya Masuk Skuat Arema
Redaktur : Tim Redaksi