jpnn.com - SERANG – Pra PON sepak bola yang dijadwalkan pada tanggal 20 sampai 30 Maret 2016 di Jawa Barat tinggal menghitung hari. Namun, saat ini, kesiapan tim sepak bola Banten masih terkendala. Bukan hanya soal pendanaan, kesiapan tim Pra-PON dari sisi pemain dan pelatih juga belum menemukan titik terang.
Posisi pelatih misalnya, sejauh ini, Bambang Nurdiansyah belum dipastikan akan menangani tim Pra-PON Banten. Pelatih yang akrab disapa Banur itu tengah menangani kesebelasan PS Polri yang akan tampil pada Piala Bhayangkara.
BACA JUGA: Louis Van Gaal Semakin Terpojok di Manchester United
Banur sendiri mengaku, selepas menangani Persija, dirinya belum pernah dihubungi oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Banten dan jajaran manajemen tim Pra-PON Banten. Dengan dasar itulah, Banur memilih menangani PS Polri. Dia mengaku, menerima ikatan dengan PS Polri dengan durasi kontrak sampai April 2016, sesuai masa pelaksanaan turnamen Piala Bhayangkara, 17 Maret hingga 3 April 2016.
Banur mengatakan, sebelum menerima pinangan PS Polri, dia masih berusaha bertahan dan menunggu kepastian dari Asprov PSSI Banten. Tetapi, kesabarannya sia-sia.
BACA JUGA: Ditahan Imbang Bologna, Striker Juventus Kecewa
“Ya, semula saya masih melihat kemungkinan untuk bisa menangani tim Banten, tapi saya tidak pernah diajak kominikasi lagi. Saya pikir, daripada tidak ada kejelasan, lebih baik saya terima saja pinangan PS Polri. Kalau melihat jadwalnya, Pra-PON dan turnamen Piala Bhayangkara bisa berbarengan. Saya sudah ada ikatan kontrak dengan PS Polri, ya susah untuk kembali lagi,” ungkap Banur saat dihubungi melalui teleponnya, Sabtu (20/2) siang.
Banur menambahkan, mepetnya waktu persiapan yang kurang dari sebulan, kans Banten lolos dari Grup A cukup berat. Terlebih, pesaingnya DKI Jakarta, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BACA JUGA: Klub Tiongkok Menjanjikan, Liverpool akan Jual Balotelli?
“Berat memang peluang Banten jika melihat persiapan hebat tim-tim Jawa. DKI Jakarta misalnya, meski hanya sepekan latihan tiga kali, itu sudah bagus, daripada tidak sama sekali. Tapi dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin. Untuk sukses, banyak faktor pendukungnya, bukan saja persiapan panjang,” jelas Banur.
Polemik juga merambah untuk materi pemain. Sesuai aturan baru yang ditetapkan Panitia Pelaksana Pra-PON, pemain yang berlaga di Pra-PON merupakan pemain dengan status amatir. Sementara, mayoritas pemain Pra-PON Banten adalah pemain profesional yang telah membela tiga tim divisi utama. Yakni, Persita Tangerang, Perserang Kabupaten Serang, dan Cilegon United.
Asisten Manajer Banten Babay Karnawi menyatakan, pihaknya akan menggelar rapat internal untuk membahas peraturan baru tentang pemain Pra-PON. “Nanti, kami tunggu arahan dari Pak Ketua (Fahmi Hakim-red). Semua akan kami pastikan dalam waktu dekat ini,” ujarnya. (dre/don/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diberitakan Korupsi FIFA, Sepp Blatter Murka
Redaktur : Tim Redaksi