Walhi Sebut Kualitas Udara Riau Buruk, 47 Ribu Warga Kena ISPA

Minggu, 15 September 2019 – 14:37 WIB
Kondisi kabut asap yang menyelimuti Kota Bagansiapiapi, Minggu (15/9/2019). Foto: ZULFADHLI/RIAUPOS.CO

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yuyun Harmono setuju dengan data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB terkait kualitas buruk udara di Riau.

Sebab, catatan WALHI juga menyebutkan hal yang sama. "Data BNPB sudah benar. Bukan tidak sehat lagi, tetapi kualitas udara di Riau sudah membahayakan. Begitu," kata Yuyun saat dihubungi jpnn.com, Minggu (15/9).

BACA JUGA: Pamit Berangkat Mengaji, Nur Ajizah Tak Kunjung Pulang ke Rumah

Catatan WALHI, kualitas buruk udara di Riau terjadi sejak pekan lalu. Bahkan, beberapa warga telah mengeluh ke WALHI bahwa terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.

"Kemarin teman WALHI Riau yang datang ke kantor (WALHI Pusat) bilang, kemarin sudah ada 47 ribu warga Riau yang terkena ISPA," lanjut dia.

BACA JUGA: Gowes Nusantara 2019 di Kendari Tumbuhkan Ekonomi Kreatif

Yuyun menjelaskan, kualitas udara yang buruk itu disebabkan luasnya daerah kebakaran lahan dan hutan atau Karhutla di Riau. Total 48 ribu hektare lahan dan hutan yang terbakar di Riau.

"Data yang kami dapat, dari Januari sampai Agustus (2019) itu sudah lebih dari 48 ribu hektare hutan dan lahan terbakar. Nah, 40 ribu hektare kebakaran di lahan gambut," timpal dia.

BACA JUGA: Lawan Mantan Klub, Kurniawan Karman Sesumbar Perseru BLFC Bisa Kalahkan PSM

Dia berharap pemerintah memerhatikan persoalan udara buruk di Riau yang disebabkan Karhutla tersebut. Setidaknya pemerintah bisa menerapkan darurat nasional atas kejadian di Riau.

"Di Riau sudah sangat parah sekali," ungkap dia.

Sebelumnya Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas atau Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo menyebutkan pihaknya telah melakukan pemantauan langsung titik kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Riau, Minggu (15/9) pukul 10.00 WIB. Hasil pemantauan lapangan, BNPB mendeteksi sebanyak 27 titik api di Riau.

Banyaknya titik api kategori tinggi itu mengakibatkan Kota Pekanbaru diselimuti asap tipis dengan jarak pandang mencapai 2,2 Kilometer pada pukul 10.00 WIB.

Asap tipis di Riau itu, kata Agus, berefek pada polusi udara bagi masyarakat. Dari catatan BNPB Minggu pukul 10.00 WIB, udara di Riau masuk kategori tidak sehat.

"Kualitas udara berdasar pengukuran PM10 pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB berada pada kisaran 182 sampai dengan 201 ugram/m3 atau tidak sehat," kara Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu.(mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Walhi   kualitas udara   Riau  

Terpopuler