Walhi Ungkap Potensi Kekayaan Desa Wadas yang Terancam Akibat Tambang

Selasa, 15 Februari 2022 – 11:48 WIB
Sejumlah warga yang sempat ditahan polisi tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 64 warga Desa Wadas dibebaskan oleh pihak kepolisian terkait aksi penolakan pembangunan Bendungan Bener. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta Halik Sandera mengungkapkan sejumlah potensi yang dimiliki Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) sebagai sumber kehidupan warga.

Selain batu andesit yang bakal ditambang untuk proyek Bendungan Bener, Desa Wadas juga memiliki 27 mata air bersih yang terancam tercemar akibat aktivitas tambang.

BACA JUGA: Walhi Bantah Mahfud MD soal Penambangan Andesit di Desa Wadas

"Walaupun dalih pemerintah itu tidak berada di lokasi, mata air itu, kan, tidak harus berada di lokasi rencana penambangan, tetapi itu ada di sekitarnya. Kalau bentang alamnya berubah, itu berdampak terhadap mata air,” ucap Halik saat dihubungi JPNN.com, Senin (14/2).

Selain itu, Walhi Yogyakarta mencatat berbagai potensi alam lain pun terdapat di desa tersebut. Baik yang dikelola secara harian hingga musiman.

BACA JUGA: Begini Kecurigaan Saiful Anam soal Kasus Briptu Christy, Sebut Perwira Polisi

Halid menyebut potensi itu antara lain air nira yang biasa dipanen warga dari pohon aren baik pagi maupun sore hari.

Dari komoditas itu, warga biasanya membuat gula aren yang dijual ke pasar tradisional maupun ke pedagang lainnya.

BACA JUGA: PDIP Kritik Tiket Formula E, Taufik Gerindra: Norak Banget

“Pasar gula aren secara alami sudah terbangun, dikirim ke pasar tradisional atau dikirim sesuai pesanan ke pedagang baik skala pengepul atau pedagang yang selama ini sudah berkomitmen dengan warga,” kata dia.

Kemudian, untuk hasil alam musiman yang menunjang hidup masyarakat, Desa Wadas mempunyai kebun durian dan tanaman kopi. Durian di sana bahkan bisa dipanen setiap bulannya meski hasilnya tak sebanyak saat panen raya.

Halid menyebut Desa Wadas juga penghasil buah kelapa yang kemudian diolah menjadi minyak goreng.

“Dia berbuah kemudian diambil, bahkan kelapa itu selain dijual langsung juga di sana, diolah menjadi minyak goreng,” jelasnya.

Yang terakhir, komoditas kayu seperti mahoni dan jati ditanam di Desa Wadas untuk dijual maupun digunakan secara pribadi.

Diketahui, Desa Wadas menjadi viral beberapa waktu belakangan karena adanya aktivitas pengukuran oleh petugas BPN pada Selasa (8/2) lalu.

BACA JUGA: Merespons Polemik di Desa Wadas, Andi Akmal Bilang Begini

Akibatnya, kericuhan terjadi lantaran penolakan dari sebagian warga terhadap pengalihan lahan yang akan digunakan untuk lokasi penambangan andesit.

Batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas, nantinya bakal digunakan sebagai bahan pembangunan Bendungan Bener. (mcr4/fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler