jpnn.com, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengatakan kasus penularan Covid-19 di wilayahnya sepanjang Juli 2021 didominasi dari klaster keluarga.
"Yang mendominasi berasal dari klaster keluarga dengan angka 43,86 persen,” ujar Edi di Kota Pontianak, Selasa (3/8).
BACA JUGA: Bamsoet Ajak Masyarakat Sukseskan Vaksinasi Covid-19
Setelah keluarga, kata dia, kasus Covid-19 di Kota Pontianak didominasi perkantoran 27,65 persen.
“Kemudian, sisanya di fasilitas kesehatan, dan lainnya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Edi Kamtono Ingin Bangun Masjid Terapung di Tepian Sungai Kapuas Pontianak
Edi menjelaskan penularan virus corona di wilayahnya 47,04 persen terjadi pada warga berusia 19 tahun hingga 39 tahun.
Kemudian, sebanyak 38,82 persen pada warga berusia 40 tahun hingga 59 tahun.
BACA JUGA: Pimpinan MPR dari Demokrat Mendukung Langkah Jokowi Perpanjang PPKM Level 4
Selanjutnya, sebanyak 11,58 persen pada warga berusia di atas 60 tahun.
Mantan wakil wali kota Pontianak itu menambahkan warga berusia 19-39 tahun yang terserang Covid-19 umumnya tidak mengalami gejala sakit.
“Untuk yang usia di atas 60 tahun yang terpapar Covid-19 rata-rata bergejala," kata Edi.
Dia mengatakan kasus penularan Covid-19 di Kota Pontianak sudah cenderung menurun. Namun, Edi mengakui perbandingan jumlah kasus positif dengan pemeriksaan yang dilakukan belum sampai di bawah lima persen.
"Sekarang masih di angka 19 persen positivity rate-nya," kata mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak itu.
Edi meminta warga tidak mengendurkan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19, supaya angka kejadian penyakit tidak meningkat lagi.
"Mungkin saja pada saat adanya kelonggaran, terjadi lonjakan kasus kembali apabila masyarakat abai dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Edi.
Oleh karena itu, Edi meminta warga Kota Pontianak tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk menghindari penularan Covid-19. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy