Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Saya di Akhirat Nanti Ditagih Gusti Allah

Senin, 28 Juni 2021 – 20:39 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kanan) saat memberikan edukasi mengenai Covid-19 kepada warga, Senin (28/6). Foto: Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkeliling ke kampung-kampung padat penduduk untuk mengevaluasi munculnya penularan COVID-19 klaster keluarga di sejumlah perkampungan, Senin (28/6).

Salah satu kampung yang dikunjungi yaitu Simo Sidomulyo, Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan. Di sana terdapat satu keluarga terpapar Covid-19

Eri didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Johnny Eddizon Isir berdialog dengan warga setempat untuk memberikan edukasi. 

Selain lima orang yang terpapar COVID-19, di RT lain yang masih dalam satu RW di kampung itu juga terdapat warga yang hasil rapid test antigennya reaktif. Hasil tes usap PCR-nya belum keluar. 

"Ini kan klaster keluarga. Ada lagi di RT lain ada tiga, tetapi belum keluar PCR-nya," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Eri meminta kesediaan warga dites usap massal mengingat daerah tersebut cukup padat penduduk, sehingga interaksi antarwarga cukup intens.

"Kulo nyuwun ngapunten (saya minta maaf, red), tolong warga bersedia di-swab. Ini prosedur penanganan, ketika ada tes lalu positif, tracing harus dilakukan. Jadi, akan dilakukan swab test di kampung,” ujar dia kepada warga.

Eri memastikan bahwa tes usap massal dilakukan demi keselamatan mereka semua. 
 
“Saya di akhirat nanti ditagih Gusti Allah, kok kami (Pemko Surabaya) tidak antisipasi memperhatikan keselamatan warga. Mau nggih Pak, Bu, nanti Pak Camat dan Pak Lurah akan mengatur dengan puskesmas,” imbuh dia. 

Di sela-sela blusukan kampung, Eri juga terus mengingatkan warga agar taat prokes. Dia tak ingin masyarakat Surabaya menyesal seumur hidup. 

"Bayangkan kalau kenek anak bojone, pasti nyesel sak umur uripe. Jangan sampai ada penyesalan, karena itu ayo kita jaga diri dan jaga keluarga,” tutur dia.

Wali Kota Eri mengatakan, Pemkot Surabaya menerapkan standar penanganan Covid-19 berbasis RT. Apabila ditemukan tiga sampai lima kasus maka akan dilakukan swab test massal. 

Apabila hasil swab PCR negatif akan divaksin, sedangkan yang positif langsung diisolasi. Hal itu akan diterapkan di semua kampung. 

"Ini yang saya terapkan bersama Pak Kapolres," jelas dia. 

Mantan Kepala Bappeko itu berpesan bahwa Covid-19 bukan aib. Sebab, pandemi ini adalah penyakit dan musibah yang siapa pun bisa kena.

"Berarti yang kena juga harus menyadari jangan sampai menulari lingkungan sekitarnya," pungkas Eri Cahyadi. (mcr12/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Mulai Malam Ini Tiga Jalan di Surabaya Akan Ditutup


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler