jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah wali murid di Surabaya, Jawa Timur, mengadu ke anggota dewan lantaran keberatan dengan harga seragam baru yang dijual sekolah sebesar Rp 1,5 juta.
Salah satunya dialami Yuli yang mengaku diminta membayar jutaan rupiah untuk empat setel seragam sekolah di salah satu SMP Negeri di Surabaya.
BACA JUGA: Dituding Sebagai Cepu, Pengedar Narkoba Tewas Dikeroyok di Dalam Tahanan
Kondisi ekonomi yang sulit di tengah pandemi makin membuatnya kesusahan.
"Yang bahan ada tiga, satunya setelan baju olahraga itu Rp 1.500.000," ungkap Yuli.
BACA JUGA: 4 Prajurit TNI Tewas Diserang OTK, Mayjen Cantiasa: Kejar, Tangkap Pelakunya
Dia merasa janggal dengan kebijakan sekolah yang meminta siswanya membeli seragam baru.
Hal itu tentunya bertentangan dengan kebijakan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Itu disampaikan ke anak-anak. Kami kalau tanya gitu langsung ditelepon enggak ada, chat dulu di WA (WhatsApp)," ujar dia.
Yuli mengaku sempat mencoba berkomunikasi dengan pihak sekolah. Namun, hasilnya seragam sekolah itu dibeli dengan alasan demi kebaikan para siswa.
"Pihak sekolah bilang kalau beli di luar takutnya tidak sama bahan dan warnanya," kata dia.
Harga seragam yang menurut Yuli mahal itu cukup memberatkan. Padahal putrinya masuk ke bangku SMP juga melalui jalur mitra keluarga agar mendapatkan keringanan biaya.
"Kalau mitra warga dari pak wali kota harusnya bebas biaya, kalau saya ikut jalur itu kenapa masih disuruh bayar seragam," ucap Yuli. (mcr12/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arry Saputra