JAKARTA - Wacana untuk merilis kembali produk premix memang belum final. Di tengah beragam kontroversi, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo kukuh dengan gagasannya itu.
Menurutnya, premix menjadi salah satu opsi terbaik untuk menyikapi penggunaan BBM dalam jangka pendek."Isu yang berkembang itu salah. Premix ini sebenarnya untuk pengguna mobil yang tidak mewah," ucapnya di Surabaya Kamis (5/4).
Soal harga, Widjajono beranggapan usulan masuk akal. "Simpel saja, harga setengah liter pertamax dan harga setengah liter premium jika ditambahkan jadinya Rp 7.200," paparnya.
Selama ini sebenarnya banyak pengguna kendaraan yang sudah mempraktekkan cara tersebut. Mereka memilih untuk mencampur premium dan pertamax untuk mendapatkan hasil yang baik.
"Daripada repot untuk mengisi premium separo dan pertamax separo, lebih baik langsung dijual. Kualitasnya pun bagus. RON-nya kan 90," tegasnya.
Terkait dengan usulan tersebut, Widjajono mengaku tidak perlu paying hukum. Meski begitu, menyarankan untuk tetap memberlakukan aturan yang baku dalam penggunaan BBM.
"Untuk menghindari penyelewengan memang perlu diberikan koridor. Jadi untuk mobil hebat tetap harus pakai pertamax. Tapi, untuk mobil-mobil jelek bisa pakai premix," ujarnya. (adn/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Usut 93 Transaksi Mencurigakan Anak Buahnya
Redaktur : Tim Redaksi