Wamenag: Terlalu Kasar untuk Diucapkan Seorang Ulama Besar

Senin, 16 November 2020 – 18:07 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (kanan). Foto: Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengaku prihatin melihat perilaku ulama yang tidak memberikan contoh baik untuk pengikutnya.

Sebagai ulama, harusnya memberikan teladan yang baik dan bukan malah melontarkan kalimat yang berkonotasi negatif.

BACA JUGA: Mujianto Pura-pura Beli Bensin, Ternyata Cuma Modus, Korban Pasrah

"Seharusnya setiap tokoh masyarakat memberikan contoh yang baik kepada pengikutnya, baik pada ucapan maupun tindakannya," kata Zainut dalam keterangan resmi yang diterima JPNN.com, Senin (16/11). 

Ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad SAW harus mencontoh akhlak Nabi yang selalu menghormati dan memuliakan orang lain.

BACA JUGA: Berita Duka: H Burlian Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa

Meskipun orang tersebut berbeda keyakinan bahkan orang tersebut sering menghina, merendahkan (meludahi, melempari kotoran) dan memusuhinya. 

"Kami mengajak semua pihak hendaknya bisa menahan diri untuk tidak saling menghujat dan saling mencela karena hal tersebut bukan akhlak Nabi," ujarnya.

BACA JUGA: Habib Rizieq Sebut Wanita Tunasusila, Nikita Mirzani Merespons Begini

Zainut yang juga Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengimbau kepada semua mubaligh, dai dan tokoh agama agar dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan menggunakan bahasa yang santun, akhlak yang baik dan tidak melanggar norma hukum dan susila.

Ketika ditanya apakah ini ditujukan kepada Habib Rizieq Shihab (HRS), Zainut mengatakan termasuk salah satunya.

Apalagi HRS sempat melontarkan kata lon** yang dinilai terlalu kasar untuk diucapkan seorang ulama besar.

BACA JUGA: Lihat Tulang Belulang dan Tengkorak, Soimah Langsung Histeris

"Masa ulama kok bilang lon**. Sebaiknya mari kita saling mengingatkan atau berwasiat baik dalam hal kebenaran maupun kesabaran demi menjaga ukhuwah atau persaudaran, baik persaudaraan keislaman maupun kebangsaan," tandasnya. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler