jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan Indonesia bukanlah negara agama.
Di negeri yang penuh keragaman suku dan budaya, Islam tumbuh menjadi perekat serta pemersatu bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Hasil Lengkap All England 2022: Jepang Gondol Tiga Gelar, Indonesia Rebut Satu Gelar
Dia menambahkan bahwa ajaran Islam diadopsi ke dalam sistem tata negara dan juga hukum positif.
"Indonesia memang bukan negara agama, tetapi agama dan negara adalah satu entitas yang tak bisa dipisahkan," kata Wamenag Zainut dalam pembukaan Musyawarah Nasional Ulama Syarikat Islam di Jakarta, Selasa (22/3).
BACA JUGA: Link Streaming Final All England 2022: Ada Duel Indonesia Hingga Partai Klasik di Tunggal Putra
Keduanya, lanjut Wamendag Zainut, berjalan beriringan dalam satu visi pembangunan dalam bingkai NKRI.
Dia juga mengajak segenap keluarga besar ulama Syarikat Islam untuk senantiasa menjalin persaudaraan, persahabatan, kerja sama, serta menjaga kerukunan antarumat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiah, dan ukhuwah bashariyah dalam bingkai NKRI.
BACA JUGA: Ada Pesan Irjen Mulyatno untuk Bhayangkari, Ini Penting Demi NKRI
"Kita semua meyakini bahwa syarikat islam akan terus istiqomah menjalankan misi dakwah sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, Kementerian Agama sangat terbuka dalam menjalin kerja sama dalam memajukan bimbingan masyarakat Islam serta isu-isu keumatan lainnya.
Dia menegaskan, para ulama dan ormas Islam adalah mitra keberhasilan pembangunan Indonesia.
Komitmen keduanya tidak pernah diragukan untuk berperan serta dalam setiap proses pembangunan negeri ini.
Sementara itu,.Sekjen Syarikat Islam Ferry Juliantono menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Syarikat Islam akan membentuk gugus tugas antiIslamophobia.
Dunia sudah mulai tidak terpengaruh lagi terhadap propaganda barat yang menyebut Islam sebagai kelompok radikalis, intoleran, dan teroris.
"Di tanah air, Islam justru masih sering dianggap sebagai kelompok intoleran, radikal, dan identik dengan kegiatan terorisme,” tuturnya.
Oleh sebab itu lanjut Ferry Juliantono, penting untuk menggelorakan semangat antiIslamophobia,” tutupnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan: Penyelenggaraan IPU di Bali Bukti Indonesia Dipercaya Dunia
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad