Wanita Cantik Dibunuh: Fakta-Fakta Pembunuhan Chintya Menjurus ke Asmara

Sabtu, 15 Agustus 2015 – 14:46 WIB
Try Chintya Prasetya. Foto: Istimewa

jpnn.com - BATAM - Polres Barelang terus mengusut pembunuhan yang menewaskan wanita cantik, Try Chintya Prasetya (17). Dari sejumlah fakta yang ditemukan, kini penyelidikan polisi mulai menjurus kepada pelaku yang diduga orang terdekat korban. Sebab, polisi menduga pengantin baru itu dibunuh karena masalah asmara.

Seperti dikutip dari Batam Pos (Grup JPNN), Sabtu (15/8), sebelumnya, polisi juga mengaitkan hubungan korban dengan seorang pengusaha di Brunei Darussalam yang berinisial T alias A. T alias A ini diketahui memililki hubungan khusus dengan Chintya. 

BACA JUGA: Ibu Asyik Memasak, Kakek Sibuk Cuci Motor, Dua Bocah Tewas Terseret Arus

Namun polisi belum memberikan keterangan pasti, sebab penyelidikan masih berlangsung. "Semua kemungkinan ada, kami butuh bukti yang bisa diterima secara ilimiah untuk menetapkan pelakunya," kata Reskrim Polresta Barelang Kompol, Yoga Buanadipta Ilafi.

Keluarga Chintya mengakui memang pernikahan digelar secara mendadak. Namun, pihak keluarga korban tidak bersedia membeberkan alasannya.

BACA JUGA: Kepala Dilempar Batu Dibalas dengan Sabetan Bacokan Bertubi-tubi

Sejauh ini, keterangan dari polisi hanya baru sebatas dugaan bahwa pelaku pembunuhan itu dilakukan orang dekat korban berdasarkan sejumlah fakta hasil penyelidikan.

Polisi sempat mencurigai Diva dan Anggi, sehingga keduanya sempat diperiksa berulang kali, bahkan pemeriksaan sejumlah mobil yang dijadikan barang bukti juga melibatkan Diva dan Anggi.

BACA JUGA: Dicekoki Tequila, ABG Digilir Tiga Pemuda, Ampuuun...

Sedangkan keterangan dari Nurlinus, ibu mertua korban mengaku dapat kabar tentang kematian Chintya sekitar pukul 11.00 WIB dari keluarga korban. Setelah mendapat kabar itu, baru polisi datang menanyakan kematian Chintya. 

Fakta ini menunjukan bahwa kabar kematian Chintya sudah duluan diketahui keluarga Diva sebelum polisi datang.

Sementara mengenai keberadaan Hendriko, ayah mertua Chintya diakui Nurlinus ada di rumah malam sampai siang penemuan mayat Chintya. Namun hanya Nurlinus yang tahu korban meninggalkan rumah untuk membeli sarapan pagi.

Selanjutnya, hasil visum dan pemeriksaan dari jasad korban oleh petugas medis di RSOB Sekupang, menunjukkan korban meninggal digorok sekitar tiga jam sebelum ditemukan di dalam parit. 

Ini sinkron dengan keterangan awal saksi bahwa korban meninggalkan rumah pukul 07.00 WIB dan jasadnya ditemukan pukul 09.00 WIB. "Hasil visum, korban meninggal sekitar tiga jam sebelum ditemukan," kata Kompol Yoga.

Begitu juga sepeda motor Honda Beat yang dipakai korban saat keluar dari rumah ditemukan di lokasi pasar tempat korban hendak membeli lontong. Ini sinkron dengan penemuan kartu identitas korban yang dibuang di bawa jembatan Dam Seiladi dan pemeriksaan sejumlah mobil dari keluarga suami korban.

Dari fakta ini diduga korban diculik dan dibantai di dalam mobil. Untuk menghilangkan jejak, dompet yang berisikan kartu identitas korban dibuang di Jembatan Seiladi, selanjutnya pelaku membuang jasad korban ke lokasi penemuan mayat. "Penemuan kartu identitas ini sinkron dengan lokasi penemuan mayat korban. Diduga korban dibunuh duluan, baru dibuang," kata Yoga sebelumnya.

Sejumlah saksi baik di lokasi penemuan mayat ataupun lokasi penemuan sepeda motor, juga menginformasikan jika korban diangkut menggunakan mobil. 

"Sebelum menemukan mayat itu, diakui sekuriti di Vista Hotel memang ada mobil putih yang lewat jalan itu (di lokasi kejadian) tapi tidak dipastikan apakah mobil itu terlibat atau bukan," kata sumber lain di Mapolresta Barelang.

Menurut sumber tersebut, dia yakin jika korban dibunuh di tempat lain dan diangkut menggunakan mobil untuk membuang mayatnya. Sebab kalau pakai motor dan dibunuh di lokasi penemuan mayat pasti memakan waktu lama dan pasti ada yang lihat, karena jalan masih ramai walaupun hujan saat itu.

Dia juga menduga kejadian di TKP penemuan mayat ini pasti singkat. "Pelaku hanya membuang mayat yang sudah dibunuh. Kalau dia lama-lama disitu pasti dicurigai orang," terang sumber itu lagi.

Sedangkan Tim Mabes Polri cabang Medan yang melakukan olah TKP dengan melibatkan anjing pelacak (K-9) pada Kamis (13/8) sore juga menemukan handphone senter Nokia hitam dan sepatu pink milik Chintya di parit dekat mayat korban ditemukan. 

Temuan ini memperkuat korban dibunuh di tempat lain. Dan untuk menghilangkan bukti barang-barang korban dibuang di sepanjang jalan penemuan mayat korban.(opi/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hahaha... Tiap Malam Jumat ke Kuburan, Dicurigai, Digerebek, Eh Ternyata...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler