jpnn.com - LUBUKBAJA - Kasus pembunuhan terhadap Try Chintya Prasetya terus diselidiki pihak kepolisian. Polisi juga menggunakan anjing pelacak (K-9) untuk menemukan barang bukti baru agar mengungkap pelaku serta menyesuaikan dengan keterangan yang diberikan para saksi.
Sejauh ini polisi secara intensif memeriksa keluarga suami korban, Diva. Pemeriksaan itu dimulai dengan memeriksa Diva beserta abangnya bernama Anggi. Kemudian polisi menyelediki dua mobil, yaitu Daihatsu Terios putih BP 1159 GP milik mertua korban bernama Eris, serta mobil Suzuki APV hitam BP 8888 HR yang kerap dikendarai Diva.
BACA JUGA: Ya Ampun, Oknum Polisi Suka Main Game, Penjaga Warnet Bonyok Dipukuli
Dari dalam itu ditemukan pola darah, namun informasi yang dihimpun Batam Pos, Diva mengaku darah itu merupakan sisa ikan yang merupakan usahanya. Demikian juga dengan darah yang ditemukan di baju Diva, darah tersebut diaukinya sebagai darah ikan. Namun, untuk memastikan pengakuan ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari Tim Labfor Mabes Polri cabang Medan.
Bahkan dari keterangan keluarga Diva, sebelum kematian korban, Chintya hendak membeli lontong di Shoping Center, Bengkong belum bisa dipastikan kebenarannya. Berdasarkan penelusuran Batam Pos (Grup JPNN), Sabtu (15/8), di lokasi itu sama sekali tidak ada pedagang lontong.
BACA JUGA: Dua Bulan Diselidiki, Pembunuh SPG Cantik Ini Mengendap
Selain itu di lokasi penemuan motor korban jenis Honda Beat warna merah BP 3036 MJ di halte Shoping Centre juga penuh kejanggalan. Di halte tersebut setiap harinya dijadikan pangkalan ojek. Hanya saja, pengojek di lokasi itu tidak mengetahui adanya penemuan motor dan tidak pernah melihat wanita yang meletakkan motor disana.
"Kalau waktu itu tidak ada cewek yang tinggalin motor di sini (halte). Tapi laki-laki memang ada," kata Pendi, salah seorang pengojek.
BACA JUGA: Wanita Cantik Dibunuh: Fakta-Fakta Pembunuhan Chintya Menjurus ke Asmara
Dari pengakuan Diva, ia menuju pasar untuk berdagang ikan sebelum korban ke luar rumah. Namun, polisi juga belum bisa memastikan apakah korban saat itu memang berada di rumah atau tidak.
Sementara, pengakuan dari beberapa tetangga Diva di Bengkong Aljabar tidak pernah melihat Chintya di rumah tersebut apalagi ke luar membeli lontong pada pagi hari.
"Kalau Diva sebelumnya sering terlihat, tapi istrinya saya tidak pernah melihatnya ke luar," kata Leni salah seorang tetangga Diva.
Seperti dikutip dari Batam Pos (Grup JPNN), pakaian yang dikenakan Chintya saat tewas merupakan pakaian yang biasa digunakan untuk bepergian bersama rekan-rekannya atau bukan untuk tidur.
Hal itu juga berbeda dengan keterangan yang diberikan keluarga Diva bahwa korban baru saja bangun tidur dan menuju luar rumah untuk membeli lontong.
"Kalau bajunya itu sama sekali tidak bangun tidur. Itu seperti pakaian yang dipakai untuk bepergian, apalagi dia memakai sepatu," kata salah seorang sumber.
Polisi juga menemukan kartu identitas korban di Dam Sei Ladi. Dari penemuan ini jika ditelusuri korban di bunuh terlebih dahulu dan dibawa menggunakan mobil serta jasadnya dibuang ke parit Vista Hotel.
Dari keterangan dan kejanggalan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yoga Buanadipta Ilafi enggan berkomentar. (opi/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Asyik Memasak, Kakek Sibuk Cuci Motor, Dua Bocah Tewas Terseret Arus
Redaktur : Tim Redaksi