Wanita Inggris Ini Bingung, Begitu Sadar dari Stroke Jadi Ber-Aksen Tiongkok

Kamis, 09 Juli 2015 – 05:15 WIB
Sarah Colwill

jpnn.com - LONDON - Sarah Colwill dari Plymouth Inggris dilarikan ke rumah sakit karena terkena serangan jantung pada 2010. Ketika bangun, dia tak lagi berbicara dengan logat Devon seperti biasa namun berubah menjadi logat Tiongkok yang sangat asing baginya.  

Wanita 40 tahun itu didiagnosa mengalami Sindrom Aksen Asing. Di dunia, hanya ada 20 kasus yang diketahui sampai saat ini.

BACA JUGA: Kamu Tidur dengan Wanita Lain, tapi Tidak Bisa Puaskan Aku di Ranjang

Para dokter mengatakan tidak ada obat bagi kondisi Colwill.

"Ahli syaraf saya telah menyerah dan mengatakan saya akan tetap seperti ini," kata Colwill sebagaimana dilansir dari Seven News Australia.

BACA JUGA: Selidiki Kasus Korupsi Najib Razak, Satgas Khusus Geledah Kantor 1MDB

"Mereka telah mencoba berbagai perawatan, mereka mencoba semuanya, namun tak ada yang membuahkan hasil," terang dia. 

BACA JUGA: Para Selfie Mania, Tolong Taati Aturan Ini Jika Masih Sayang Nyawa Anda

Colwill kini rutin bertemu ahli terapi bahasa. Source: YouTube

Colwill telah kehilangan rumah dan pekerjaannya karena stroke yang dideritanya.

"Ketika saya berpikir seberapa banyak hidupku berubah, itu sangat menghancurkan. Diberitahu bahwa saya akan seperti ini selamanya sangat menyakitkan untuk didengar. Rasanya seperti sebuah bom," kata dia.

"Tapi saya harus menggunakan aksen ini sekarang dan banyak orang tak lagi menganggapku berbeda," ujar Colwill.

"Saya masih orang yang sama. Jelas, orang-orang yang tak mengenalku akan bertemu dengan orang yang sangat berbeda. Tapi saya masih tetap Sarah dari Plymouth."

Selain masalah berbicara, Colwill juga mengalami sejumlah efek samping seperti migrain dan lumpuh sementara. 

Suami Colwill, Patrick juga telah didiagnosa mengalami masalah kesehatan serius, hal ini yang membuat keluarga ini menjual rumah mereka. 

"Suamiku yang dulu sudah menjadi penjagaku penuh waktu, didiagnosa mengalami gangguan jiwa jadi tidak ada dari kami yang sanggup bekerja," kata Colwill.

"Kami berencana membuat pavilyun di rmah ibuku dan tinggal di sana."

Ibu Colwill, Jennifer Lane mengatakan, yang dialami anaknya adalah pemandangan yang menyedihkan. 

"Ini sangat menguras fisik dan emosi kami," kata Jennifer. 

"Ada banyak masalah yang datang dan banyak hal yang tak bisa dia lakukan. Ini sangat mengerikan dan menjengkelkan seluruh keluarga."(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat! Negara Keempat Terkecil di Dunia Ini Terancam Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler