jpnn.com - MENYOAL siapa lebih sering izin kerja karena sakit, ternyata wanitalah yang lebih sering melakukannya. Wanita hampir 50 persen lebih banyak mengambil cuti sakit dibanding pria. Data ini juga menunjukkan bahwa wanita lebih sering jatuh sakit dibanding pria.
Penyebab utama cuti sakit adalah gangguan otot atau tulang, seperti nyeri punggung dan leher. Kemudian diikuti oleh penyakit ringan seperti batuk dan pilek. Sedang mayoritas sisanya diakibatkan stres, kecemasan, atau depresi.
BACA JUGA: Greenpeace Temukan Bahan Kimia Berbahaya di Pakaian Anak-anak
Menurut data, perempuan rata-rata mengambil sekitar lima hari kerja untuk cuti sakit tiap tahunnya, sedangkan para pria hanya mengambil kurang dari empat hari kerja. Atau dengan kata lain, wanita 42 persen lebih sering mengambil cuti kerja karena sakit.
Karen Steadman, peneliti di Work Foundation, mengatakan bahwa pria juga lebih sering memaksakan diri untuk tetap bekerja meski seharusnya mereka beristirahat karena sedang sakit.
BACA JUGA: Anak yang Kegemukan Cenderung Telmi
"Kehadiran kerja lebih tinggi pada pria dibanding wanita. Para pria lebih mungkin tetap pergi bekerja ketika sedang sakit, yang akan memiliki konsekuensi dalam jangka panjang. Keluhan mereka mungkin tidak terdiagnosis dan mereka tidak mendapat penanganan segera," kata Steadman, seperti dilansir laman Independent, Minggu (6/4).
Menurut Steadman wanita lebih tahu tentang sistem kesehatan sehingga mereka lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Itulah mengapa wanita lebih enteng mengambil cuti sakit dibanding pria.
BACA JUGA: Penggunaan Kondom Dipengaruhi Karakteristik Pasangan
Meski demikian, lebih banyaknya cuti sakit yang diambil wanita todak sepenuhnya menunjukkan bahwa wanita lebih mudah jatuh sakit.
Pasalnya beberapa wanita terpaksa mengambil cuti sakit untuk menangani hal-hal darurat terkait buah hati atau sanak saudara. Peraturan kantor yang ketat membuat mereka terpaksa mengambil cuti sakit untuk menangani hal-hal genting di rumah. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Durian, Mengundang namun Menakutkan
Redaktur : Tim Redaksi