Wanita Pembunuh Mertua dengan Racun Biawak Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

Rabu, 29 September 2021 – 21:41 WIB
Majelis hakim persidangan dengan terdakwa Dewi Asmara, membacakan amar putusan, di PN Kayuagung, Rabu (29/9). Foto: Niskiah Sumeks.co

jpnn.com, KAYUAGUNG - Dewi Asmara, 49, terdakwa kasus pembunuhan mertua menggunakan racun biawak divonis 16 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kayuagung, Rabu (29/9).

Putusan yang dibacakan majelis hakim diketuai I Made Gede Kariana SH, dalam persidangan secara virtual lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sosor Panggabean SH yakni selama 18 tahun penjara.

BACA JUGA: Menantu Masukkan Racun Biawak ke Masakan Pindang, Sang Mertua Tewas Mengenaskan

“Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan perbuatan terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,” kata hakim Ketua Anisa Lestari SH. Dalam persidangan ini hakim anggota Dani Agustinus SH dan panitera pengganti (PP) Mia Sari SH.

Terdakwa yang didampingi penasihat hukum Posbakum Candra Eka Septawan SH, usai dibacakan amar putusan langsung menyampaikan pikir-pikir. Begitupun jaksa penuntut umum menyampaikan pikir-pikir.

BACA JUGA: Tak Ada Toleransi Lagi Bagi 6 Oknum Polisi Ini, Langsung Dipecat Tidak dengan Hormat

“Majelis hakim atas amar putusan ini kami menyatakan pikir-pikir,” ujar Candra.

Terungkap, perbuatan terdakwa terbukti melanggar dalam pasal 340 Kuhp. Kejahatan tersebut terjadi Jumat 7 Maret 2021 sekira pukul 08.15 Wib di Desa Lebung Itam, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI. Bermula dari terdakwa kesal dengan keluarga suaminya. Lalu terdakwa melihat korban Noni mertuanya masak pindang salai.

BACA JUGA: Mbak N Tuduh Driver Ojol Hendak Memerkosa, Padahal Ini Fakta Sebenarnya, Alamak!

Setelah itu terdakwa keluar rumah dan duduk. Kemudian terdakwa masuk rumah, dimana korban selesai masak pindang. Dalam rumah tersebut berisikan suami terdakwa, korban, anaknya dan keponakannya.

“Rupanya saat korban masuk rumah langsung ke dapur dan memasukkan racun biawak ke dalam masakan pindang dan diaduk rata yang telah dimasak oleh mertuanya. Setelah itu terdakwa masuk kamar,” kata hakim.

Ternyata, korban Noni makan masakan pindang yang telah dimasaknya sendiri, namun telah dicampur racun oleh terdakwa. Tak lama kemudian korban merasa kesakitan dan memanggil keponakannya. Lalu korban lemas dan memanggil bidan. Karena korban ada sakit maag sehingga diberi obat maag dan diminumkan oleh terdakwa kepada korban.

Tak lama kemudian mulut korban mengeluarkan busa dan akhirnya meninggal dunia.

”Karena melihat korban meninggal dunia membuat terdakwa ketakutan dan melarikan diri ke hutan, ” katanya.

BACA JUGA: Briptu IMP Berkomplot dengan Debt Collector Menagih Utang, Pamer Pistol, Perintah Kapolda Tegas

Setelah dilakukan penyelidikan dan hasil laboratorium, korban meninggal dunia karena makan masakan yang telah dicampur racun biawak oleh terdakwa. (nis/sumeks.co)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler