jpnn.com, DENPASAR - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin berduka cita atas banyaknya korban akibat bencana erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
Wapres Kiai Ma'ruf menyampaikan keprihatinan di sela-sela kunjungan kerja di Bali, Minggu (5/12).
BACA JUGA: Innalillahi, 13 Warga Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru
"Kami tentu menyampaikan sangat prihatin dengan peristiwa ini dan ikut merasakan penderitaan yang dialami masyarakat yang terkena daripada meletusnya Gunung Semeru ini, dan juga adanya korban," kata Wapres.
Dia pun ikut berdukacita bagi masyarakat yang anggota keluarganya menjadi korban akibat erupsi Gunung Semeru.
BACA JUGA: Begini Hubungan Novia Widyasari dengan Bripda Randy Bagus, Terjawab Sudah
"Kepada keluarga, saya mengucapkan turut berdukacita dan semoga mereka diberikan kesabaran menghadapi musibah," ucap Kiai Ma'ruf.
Wapres mengimbau kepada seluruh masyarakat di sekitar Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi bencana susulan.
BACA JUGA: 4 Fakta Kematian Novia Widyasari di Kuburan Ayahnya, Bripda Randy Dijemput Propam, Ada Misteri
"Juga kepada para petugas supaya mengantisipasi untuk meminimalkan (dampak) setiap bencana," katanya pula.
Gunung Semeru sebagai yang tertinggi di Pulau Jawa mengalami erupsi dengan mengeluarkan lava dan suara gemuruh sejak Jumat (3/12).
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Budi Lelono mengatakan erupsi itu berkaitan dengan curah hujan tinggi di sekitar puncak gunung.
Kondisi itu menurutnya menyebabkan runtuhnya bibir lava dan memicu erupsi.
"Kelihatannya memang ada kaitan dengan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu, sehingga memicu adanya erupsi atau guguran awan panas," ujar Eko.
Eko menyebut erupsi Gunung Semeru bisa disebabkan oleh faktor eksternal berupa curah hujan tinggi.
BACA JUGA: Waspada, Abu Vulkanik Gunung Semeru Bisa Tersebar Lebih Jauh
Hal itu dinilai berdasarkan catatan kegempaan yang relatif rendah dan aktivasi suplai magma dan material sejak November, dan mulai 1-3 Desember tidak mengalami perubahan signifikan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam