jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 merupakan tantangan dan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan riset dan inovasi serta bertransformasi menuju kemandirian dalam berbagai bidang.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan dalam Dies Natalis ke-37 dan Disporseni Universitas Terbuka (UT), Sabtu (4/8).
BACA JUGA: Prajurit TNI Berdiri di Tengah Jalan, Periksa Setiap Kendaraan
"Saya mendorong Universitas Terbuka untuk terus meningkatkan kualitas dan inovasi sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga riset, serta perguruan tinggi lain dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul di era 4.0 yang berdaya saing global dan berkarakter kebangsaan," tuturnya.
Ma'ruf Amin juga memberikan apresiasi pada Universitas Terbuka yang menjadi pionir dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tingkat perguruan tinggi. Juga memberikan layanan pendidikan tinggi yang terjangkau dan fleksibel tersedia bagi masyarakat di seluruh pelosok tanah air selama empat dasawarsa.
BACA JUGA: Muda Mudi Asyik Berduaan di Tengah Kebun Teh Puncak Bogor, Rupanya Lagi Begituan
"Saya juga mengajak seluruh civitas akademika Universitas Terbuka bersama-sama masyarakat dan pemerintah untuk menyukseskan program percepatan penanganan Covid-19, sekaligus mendorong percepatan ekonomi nasional untuk membangun Indonesia," ucapnya.
Senada itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai UT telah memberikan kontribusi besar dalam kemajuan bangsa dan negara Indonesia di bidang pendidikan terbuka dan jarak jauh.
UT juga berperan besar memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan tinggi yang berkualitas terutama bagi masyarakat yang berada di berbagai pelosok tanah air termasuk masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"UT menjadi pionir dalam inovasi pendidikan jarak jauh dan harus tetap selangkah lebih maju dalam berinovasi di bidang teknologi pembelajaran, termasuk mengembangkan ujian berbasis online," kata Bamsoet, panggilan akrabnya.
Sementara itu, Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas semua pencapaian yang sudah diraih UT sejak berdiri pada 4 September 1984.
Menurutnya, UT mengemban misi utama menyediakan pemerataan akses pendidikan tinggi yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerataan akses pendidikan tinggi menjadi kunci penting untuk mendorong terciptanya pemerataan kualitas SDM dari Sabang sampai Merauke.
"Selama perjalanan panjang 37 tahun tersebut berbagai rintangan telah kita hadapi dan puji syukur alhamdulillah kita dapat melaluinya dengan baik," kata Ojat.
Dijelaskannya pandemi Covid-19 telah menjadi penanda dimulainya babak baru dalam dunia pendidikan nasional.
Pembelajaran sebagai komponen utama dalam penyelenggaraan pendidikan telah mengalami pergeseran dari tatap muka menuju kegiatan belajar mengajar dalam jaringan.
"Hidup berdampingan dengan Covid-19 telah mendorong UT menjadi hebat. Berbagai terobosan telah kita lakukan agar kualitas dan kewajiban akademik yang kita tahu selama ini makin kokoh termasuk tutorial webinar dan sistem ujian berbasis online," ujarnya.
Dia menambahkan selama 37 tahun, UT terus mendukung program-program pendidikan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan pendidikan berkualitas bagi semua yang bersifat inklusif dan menjangkau seluruh Tanah Air.
"Pada masa pandemi Covid-19, UT juga memberikan relaksasi pendidikan mahasiswa yang terdampak. Bantuan yang telah diberikan total sebanyak 16 miliar rupiah," ujar Ojat.
UT juga membantu perguruan tinggi lain dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), yakni memberikan layanan platform PJJ.
Kemudian, membuka akses ruang baca virtual bagi semua dosen dan mahasiswa sebagai upaya membangun SDM unggul melalui ekosistem pembelajaran digital.
"Kami berharap ekosistem ini nantinya bukan hanya dapat dilakukan UT saja tetapi juga oleh perguruan tinggi lainnya," pungkas Ojat. (esy/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesya Mohamad