Kepala Kementerian Agama Kota Bandung Diding, memaparkan, tahun lalu, ada 5.829 sapi dan kambing 15.963 ekor. Dengan demikian, pada tahun ini ada peningkatan 5 persen untuk sapi dan sekitar 4,9 persen untuk domba. Ribuan hewan kurban tersebut disembelih di 139 masjid dan 476 lapang di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Dada Rosada mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat yang mau memberikan sebagian rezekinya untuk dibelikan hewan kurban. Pasalnya, masih banyak warga yang tidak setiap hari mengkonsumsi daging.
"Tahun ini ada peningkatan untuk jumlah hewan kurban dibanding tahun sebelumnya," terang Dada.
Sementara itu, Tim Satgas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Kota Bandung yang melakukan pemeriksaan hewan kurban sejak 16 Oktober hingga 25 Oktober, menemukan sekitar seribu ekor hewan kurban yang masuh dalam kriteria tak layak, dan diimbau untuk tidak disembelih.
"Kami telah melakukan pemeriksaan hingga (25/10), dan tercatat ada 21.920 ekor hewan kurban yang menjalani pemeriksaan. Jumlah tersebut mencakup pada 3.598 ekor sapi, dan 17.962 ekor kambing. Dari semua pemeriksaan ini, tercatat ada tujuh sapi dan 1.0001 domba yang kami anggap tak layak," ungkap Elly Wasliah, Sekretaris Distan Kota Bandung.
Ditanya mengenai ketidaklayakannya, Elly menjelaskan, kriterianya dilihat dari bentuk fisik, pemeriksaan kesehatan, dan usia si hewan kurban. Dia pun menambahkan, bahwa ciri-cirinya bisa dilihat melalui fisik, seperti tanduk, kulit mulus, kelengkapan organ tubuh, dan gigi.
Mengenai hewan kurban yang di anggap tidak layak ini, Elly pun menuturkan, bahwa hewan yang tak layak diminta untuk tidak di jual di masyarakat. "Hewan kurban yang tak layak kami minta jangan dijual di masyarakat. Sebelum ini pun, kami telah melakukan sosialisasi di masyarakat melalui kalung sehat, sehingga masyrakat bisa jeli dalam memilih hewan kurban," pungkasnya. (mg9/bbs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Terseret KA, Sopir Selamat
Redaktur : Tim Redaksi