Warga Berdesak-desakan saat Penyaluran BST, Ganjar Tegur Kantor Pos

Selasa, 09 Juni 2020 – 11:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat sidak ke kantor pos. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Proses penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) melalui PT Pos Indonesia menimbulkan masalah baru, karena banyaknya masyarakat penerima BST yang berkerumun saat pencairan.

Melihat realita itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19 di kantor pos.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Gelar Kompetisi E-sport Mobile Legend, Hadiahnya Menggiurkan!

Beberapa kali, Ganjar melakukan sidak ke kantor pos saat penyaluran BST berlangsung.

Ganjar sebelumnya sudah melakukan sidak di Kantor Pos Besar Semarang yang ada di kawasan Pasar Johar Semarang.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: 18 Staf Presiden Kena Corona, Tiongkok Kecewa, Teroris Dimodali Rp 500 Ribu

Di sana, dia melihat antrean panjang masyarakat saat pencairan BST yang tidak melakukan jaga jarak.

Warga berdiri berhimpitan untuk menunggu giliran. Saat itu, Ganjar pun tegas meminta masyarakat jaga jarak dan menegur petugas agar segera melakukan penataan.

BACA JUGA: Teguran Keras Pangdam V Brawijaya untuk Surabaya Raya, Kepala Daerah Diminta tak Banyak Drama

Selasa (9/6) pagi, Ganjar kembali sidak ke kantor POS melihat proses pembagian BST. Sambil gowes pagi, Ganjar mampir di Kantor Pos Erlangga Kota Semarang.

Di tempat itu, dia melihat proses pencairan BST sudah lebih bagus, meskipun ada beberapa yang masih nekat duduk berhimpitan saat mengantre.

"Ibu, ini kan kursinya ada tanda silangnya, kenapa masih diduduki. Ayo pindah. Petugas tolong tertibkan yang semacam ini, ini tidak boleh. Yang tegas saja," kata Ganjar mengingatkan.

Selain masyarakat, Ganjar juga menyoroti petugas Pos yang tidak dilengkapi dengan pelindung memadai. Jarak antara petugas yang melayani dengan masyarakat terlalu dekat, tanpa ada tabir penyekat antara keduanya.

Petugas hanya memakai masker kain seadanya, tanpa sarung tangan ataupun face shield.

"PT Pos harus memperbaiki itu. Dari sisi jarak dan penerapan disiplin. Mesti ada pelapis yang membatasi petugas dengan masyarakat agar mereka aman. Petugas juga harusnya memakai sarung tangan, karena tiap hari pegang uang, KTP, berkas-berkas dari banyak masyarakat," tegasnya.

Pembagian BST, lanjut Ganjar, memang menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Dia mengatakan banyak mendapat laporan tentang kerumunan saat pencairan BST berlangsung.

Di beberapa tempat bahkan antrean pembagiannya mengular panjang.

"Saya melihat dan mendapat laporan beberapa hari ini memang begitu (terjadi kerumunan). Makanya saya beberapa kali sidak untuk melihat. PT Pos memang harus memperbaiki, bisa diatur jadwal pengambilannya, penambahan personil dan melakukan perbaikan-perbaikan lainnya. Kalau saya lihat tadi, personelnya memang kurang, harus ada penambahan," ucapnya.

Pemprov Ganjar sudah melakukan komunikasi dengan pengurus PT Pos terkait hal itu. Sekda Jateng sudah menelepon Kepala Kanwil PT POS Jateng untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secepatnya.

"Sudah, sudah kami komunikasikan untuk segera melakukan perbaikan. Makanya hari ini saya cek lagi, ternyata sudah agak bagus karena antrean sudah agak tertib meskipun masih ada yang berkerumun sedikit. Saya minta ditegasi saja agar semuanya aman," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler