Sejumlah warga Darwin di Kawasan Australia menggelar doa dan peringatan bagi para korban sipil tewas dalam peristiwa ledakan di Jakarta. Acara peringatan digelar pada hari Jumat, (15/01/2016).

Konsul Republik Indonesia di Darwin, Andre Omer Siregar, mengatakan peringatan yang digelar adalah sebagai bentuk dukungan dari negara bagian Kawasan Australia Utara kepada negara tetangga terdekatnya.

BACA JUGA: AS Bantah Perlakukan Rasis Politisi Australia Keturunan Pakistan

Andre juga memperingatkan serangan lain sangat mungkin terjadi di Indonesia.

"Ini mungkin bukan yang terakhir kali terjadi. Mungkin juga akan terjadi di negara lain di kawasa Asia, organisasi jahat ini mengumpulkan para pemimpin baru," katanya.

BACA JUGA: Serba-serbi Turnamen Tenis Australia Terbuka

Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa Bali dalam keadaan aman dan Indonesia sebenarnya telah siap untuk ancaman dari kelompok ekstrimis.

"Bagaimana ini bisa terjadi ... artinya Indonesia tidak aman? Pertama ... kita serius. Alasan kami mengontrol mereka, karena kami siap, tapi masih tidak dapat diterima hal itu terjadi.

"Saya bisa katakan Bali adalah tempat yang paling aman di Indonesia saat ini."

Bella, salah satu warga Darwin berusia 14 tahun, mengetahui serangan dari ibunya yang berasal dari Indonesia.

"Saya merasa serangan tersebut sangat mengerikan, karena Indoensia begitu dekat dengan Darwin," kata Bella. "Paman saya juga tinggal di sana, jadi sesuatu bisa saja terjadi padanya."


Sejumlah anak di Darwin yang ikut peringatan. ABC News: Jacqueline Breen.

BACA JUGA: Peneliti Queensland Perah Tarantula Demi Ungkap Khasiat Racunnya

Warga lainnya, Jherry Matahelumual, telah menganggap Indonesia seperti rumahnya sendiri. Ia berharap serangan tersebut tidak akan menodai citra kota Jakarta.

"Hal-hal ini bisa terjadi, tapi... bagaimana kita bersama-sama menghadapi dan mengirim pesan kepada kelompok itu bahwa kita tidak akan terintimidasi dengan serangan mereka," ujarnya.

Ketua Menteri Kawasan Australia Utara, Adam Giles mengatakan sebelumnya, ia telah meminta tim trauma Darwin di Rumah Sakit Royal Darwin untuk bersiap untuk memberikan bantuan jika diperlikan. Tim trauma ini dibentuk setelah peristiwa Bom Bali tahun 2002 lalu.

"Serangan yang terjadi dekat dengan kita ini memberikan sinyal agar kita semakin bertekad untuk berdiri teguh melawan terorisme di mana saja," katanya.

"Saya telah menawarkan bantuan medis dan forensik, baik di sini atau di Indonesia. Saya telah meminta direktur eksekutif untuk segera mempersiapkan staf di Pusat Perawatan dan Tanggapan Siaga Nasional dalam memberikan bantuan."


Peringatan digelar di Civic Park. Foto: ABC News, Jacqueline Breen.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komunitas Nudis Australia Gelar Kejuaraan Olahraga di Pantai Maslin

Berita Terkait