jpnn.com, TUBAN - Kepala Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Gianto menanggapi kabar warganya, yang telah jatuh miskin pasca-menerima ganti rugi dari PT Pertamina.
Sebaliknya, setelah menerima penggantian Pertamina atas lahan mereka, hampir sebagian besar warga justru bertambah kaya.
BACA JUGA: Usia Pernikahan Masih Seumur Jagung, Roro Fitria Cekcok dengan Suami?
“Sekarang ini kondisi warga malah tambah bagus. Tidak seperti diberitakan di televisi. Kalau ada yang demo-demo, itu bukan warga saya,” kata Gianto saat dimintai konfirmasi.
Gianto menjelaskan, warga Desa Sumurgeneng Kecamatan Jenu yang mendapat penggantian tersebut, memang bertambah makmur.
BACA JUGA: Keinginan Dimakamkan Sebagai Perempuan Diserang Banyak Ulama, Dorce Gamalama Merespons Begini
Pasalnya, setelah menerima uang, warga menggunakannya untuk membeli tanah yang lebih luas, di luar desa Sumurgeneng.
“Karena lahan di desa terbatas, akhirnya beli di luar desa. Misal, kemarin punya 1 hektar, sekarang mereka punya 2 sampai 4 hektar. Jadi bisa dua kali lipat. Masih ada sisa uang. Sisanya buat beli rumah, bayar utang, atau beli mobil,” tutur Gianto.
BACA JUGA: Begini Cara Pupuk Indonesia Mendukung PMO Kopi Nusantara
Di sisi lain, Gianto juga membantah, banyak warga di Sumurgeneng menjadi pengangguran usai melepas lahan mereka.
Menurutnya, pemberitaan terkait hal itu kurang pas dengan kondisi aktual di daerahnya.
Saat ini, kata Gianto, proses penyerapan warga untuk bekerja di Pertamina masih terus berlangsung. Untuk Desa Sumurgeneng misalnya, setidaknya saat ini terdapat 67 warga desa yang bekerja di Pertamina Rosneft.
“Jadi, yang kemarin masuk media. Itu ada orang tua umur 60 tahun, bukan warga saya, dan demonya itu kemaren itu kurang pas kalau judulnya seperti itu,” ujar Gianto.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy