Asih (50) warga yang tinggal selama 12 tahun mengaku, ia bersama dengan puluhan warga sudah lebih dari seminggu kesulitan mendapatkan air bersih. “Kami hampir setiap tahun mengalami kekeringan. Tapi sekarang keringnya jauh lebih parah,” ungkapnya kepada Radar Bogor (JPNN Grup).
Ia bersama warga lainnya menyiasatinya dengan cara kembali menggali sumur yang berada di setiap rumah atau melakukan aktivitas rumah tangga lain, seperti mencuci di Sungai Ciliwung yang berada tidak jauh dari kediamannya. "Pertama kali sumur dalamnya sekitar 15 meter, tapi sekarang rata-rata jadi 18 meter. Kami juga menunggu selama satu jam agar air sumur kembali terisi," ujar wanita paruh baya ini.
Lebih lanjut Asih mengatakan, tidak hanya sumur miliknya atau warga lain yang mengalami kekeringan. Sumber air lain yang berada di dekat rumahnya pun ikut kering lantaran kecilnya volume air yang dihasilkan dari hulu sumber mata air.
Senada dengannya, Yanuar (23) menjelaskan, kekeringan yang terjadi saat ini belum berlangsung lama. Ia bersama anggota keluarga yang lain terpaksa harus pergi ke sungai untuk melakukan aktivitas rumah tangga lain, seperti mandi dan mencuci. “Di sini juga ada sumur resapan tapi tetap saja kesulitan air,” akunya.
Yanuar mengaku tidak habis pikir dengan kekeringan yang terjadi di daerahnya. Pasalnya, daerah tersebut merupakan daerah yang memiliki banyak resapan air dan berada dekat dengan sumber-sumber air lainnya. “Kami juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini. Bahkan tetangga lainnya, sudah ada yang kekeringan sejak lama,” bebernya.
Sementara itu, Endin (30) salah seorang petugas penjaga di Pintu Air Katulampa menyatakan, saat ini kapasitas air yang berada di pintu air Katulampa memang mengalami penyusutan jumlah per detiknya. “Saya kurang paham dengan banyaknya sumur warga yang mengalami kekeringan. Saat ini volume air Katulampa sekitar 1.310 liter/detik. Ini memang sudah cukup lama terjadi, tapi kalau musim kemarau air sungainya tidak terlalu kering juga,” paparnya. (yan/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Malam Final Euro 2012, 36 PNS Absen
Redaktur : Tim Redaksi