Warga Kenya Pantau Pilpres AS lewat Nobar

Berharap-Harap Cemas Obama Menang Lagi

Rabu, 07 November 2012 – 06:26 WIB
NAIROBI - Pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS) kemarin (6/11) mengundang perhatian seluruh dunia. Termasuk, di kampung halaman nenek moyang Presiden AS Barack Obama di Desa Kogelo, Distrik Siaya, Provinsi Nyanza, Kenya.

Warga yang tinggal di kota asal leluhur Obama di timur Afrika tersebut memantau pilpres Negeri Paman Sam dari berbagai media. Mereka pun menyaksikan sambil berharap-harap cemas bahwa mantan senator Illinois itu bisa kembali menang.

Berbagai spanduk terpasang di desa yang punya populasi sekitar 3.600 jiwa tersebut. "Saksikan pilpres AS 2012 lewat layar raksasa," bunyi salah satu iklan pada spanduk yang terpasang di salah satu sudut desa.

Acara semacam nontong bareng (nobar) sampai dini hari itu tidak gratis. Tiket termurah dijual USD 12 (sekitar Rp 115 ribu) atau setara dengan upah buruh lepas di Kenya selama sepekan.

Kendati demikian, harga tiket yang tidak murah itu tidak menyurutkan antusiasme warga untuk menyaksikan pilpres AS secara langsung. "Saya akan menyaksikan pilpres AS sepanjang malam. Memang harga tiketnya mahal, tapi saya akan mengaturnya," kata Mary Manyala Ohito, seorang staf kesehatan di Kogelo. Dia berharap Obama terpilih lagi sebagai presiden AS.

Selain nobar dengan harga tiket yang mahal, beberapa kelompok mengadakan acara sama dengan cuma-cuma. Salah satu organisasi di Kogelo menyulap halaman Sekolah Dasar Obama menjadi arena nobar kemarin. Khusus untuk penonton dari kalangan penduduk setempat, panitia tidak memungut biaya. Pada 2006, Obama sempat mengunjungi SD tersebut saat masih menjabat senator.

Selain halaman SD Obama, lokasi lain yang berpotensi menyedot banyak massa adalah kediaman Sarah Obama alias Mama Sarah. Istri ketiga kakek moyang Obama alias nenek tiri Obama yang tinggal di Kogelo itu bertekad untuk menyaksikan pilpres AS bersama seluruh keluarga besar dan relasinya. Meski tak memiliki hubungan darah secara langsung dengan perempuan 90 tahun itu, Obama tetap menghormati dia layaknya nenek.

"Kami akan berkumpul bersama seluruh keluarga untuk menyaksikan pilpres AS sampai hasilnya diumumkan," ujar Said Hussein Obama, salah seorang paman Obama.

Untuk menjaga keamanan, dia sengaja minta bantuan polisi setempat berjaga di kediaman Mama Sarah dan sekitarnya. Seperti warga Kogelo yang lain, dia sangat mengharapkan kemenangan kedua Obama dalam pilpres kali ini.    

Wajar saja jika penduduk desa yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Danau Victoria atau sekitar 310 kilometer barat laut Nairobi, ibu kota Kenya, itu sangat berharap dan mendambakan kemenangan Obama. Sebab, sejak presiden 51 tahun itu sering menyebut Kogelo di hadapan media, kehidupan masyarakat telah berubah drastis. Listrik dan air bersih tidak lagi menjadi barang langka, seperti empat tahun lalu.

Bahkan, warga pun saat ini sudah cukup akrab dengan komputer dan internet. "Ada begitu banyak perubahan di sini. Kini, kami memiliki serta menikmati listrik, air bersih, dan pos polisi. Keamanan juga jauh lebih terjamin," papar Dorothy Babu, manager Kogelo Village Resort, salah satu hotel terbesar di wilayah itu.

Perbaikan berbagai fasilitas tersebut juga mendongkrak angka kunjungan wisatawan. Sayangnya, selama empat tahun menjabat presiden, Obama belum pernah kembali berkunjung ke Kogelo. (AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wapres AS Harus Antre di Bilik Suara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler