jpnn.com, NGAWI - Perlintasan kereta api tak berpalang pintu, di Desa Tepas, Kabupaten Ngawi, Jatim, ditutup oleh PT Kereta api Indonesia Daerah Operasi 7 Madiun.
Perlintasan kereta api berbahaya ini, telah dipasangi balok beton oleh petugas, agar tidak dilintasi oleh warga.
BACA JUGA: Jalur KA Ganda untuk Selatan Jawa Beroperasi November
Namun, larangan tersebut tak digubris. Warga justru mencari jalur tersingkat menuju areal pertanian dan peternakan.
Sebagian warga tetap beraktivitas, menggunakan jalan alternatif itu, untuk berbagai keperluan.
BACA JUGA: Deg-Degan, Mobil Mendadak Mogok di Tengah Jalur Kereta Api
Seperti yang dilakukan oleh Suwarno, yang nekat melintasi rel kereta api untuk mencari rumput.
"Jika biasanya, sepeda bisa melintas rel, sekarang terpaksa mengangkut karung penuh rumput, baru kemudian menyeberangkan sepedanya," kata Suwarno.
BACA JUGA: Toyota Rush Terpental Dihantam Kereta Api, Dua Bocah Terluka
Hal yang sama dilakukan oleh Suparjo, seorang buruh angkut dari peternakan babi.
Lelaki ini, harus berulangkali menyeberang rel kereta api, untuk mengangkut sejumlah karung berisi pakan ternak.
"Sebelum ditutup, gerobak kami bisa melintasinya," kata Suparjo.
Dari informasi petugas di Stasiun Geneng Ngawi, PT Kereta Api Indonesia telah menutup 4 perlintasan kereta api tak berpalang pintu.
Dua perlintasan berbahaya tersebut, berada di Desa Tepas dan dua lainnya berada di Desa Geneng. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brakkk, Mobil Kapolsek Dihantam Kereta Api, Satu Tewas
Redaktur & Reporter : Natalia