Warga Mulai Resah Tunggu NJOP Lahan Waduk

Senin, 10 Februari 2014 – 07:14 WIB

MEGAMENDUNG - Penetapan harga tanah di lahan yang  akan dijadikan lahan pembangunan waduk, hingga kini belum ada kejelasan. Kondisi ini membuat sebagian warga yang tanahnya terkena pembebasan mulai bergeming.
    
Mereka masih menunggu nilai jual objek pajak (NJOP) dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Rencananya, waduk raksasa itu akan dibangun di Desa Cipayung Datar dan Desa Sukamahi.
    
Setidaknya ada sekitar 147 kepala keluarga (KK) di Desa Cipayung Datar akan tergusur akibat pembangunan waduk. Irwandi, warga RT 02/01 Kampung Pasirjaya, Desa Cipayung Datar, salah satunya.
    
“Kalau tidak sesuai harganya, tentu akan kami tolak. Jangan sampai keinginan dan pencapaian pemerintah tidak sebanding dengan kondisi aslinya. Hingga kini kami pun belum berani memberikan harga jual tanah karena khawatir dimanfaatkan makelar tanah,” ujarnya kepada Radar Bogor (grup JPNN), kemarin.
    
Ia berharap, pembebasan tanah untuk pembuatan waduk bisa berjalan lancar, tanpa adanya protes dari warga. "Jangan sampai seperti pembebasan lahan Tol Bocimi," tambahnya.
    
Sementara itu, Akung Godeg (47) warga RT 01/01 Desa Cipayung Datar mengatakan sudah pernah dua kali didatangi orang yang mengaku dari Pemerintah DKI Jakarta. Mereka mendata empat rumah yang disinyalir akan terkena relokasi.

“Ketika ditanya, mereka mengaku tim dari DKI. Tapi kami tidak langsung percaya, karena khawatir ada oknum yang memanfaatkan situasi,” tuturnya.
    
Mereka yang mengaku dari utusan Pemerintah DKI Jakarta ini, kata dia, sempat mengambil gambar rumah dengan kamera besar. Tapi, pakaian mereka tidak seperti tim.
    
“Kalau tim dari DKI Jakarta, seharusnya pakai baju dinas, tapi mereka tidak. Makanya kami khawatir ada oknum mengatasnamakan Pemerintah DKI Jakarta,” pungkasnya. (rp4/b)

BACA JUGA: Pos Polisi Dirusak, Penjual Tisu Terluka

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Tergenang, 16 Gardu Listrik Belum Dinyalakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler