Warga Muslim Ikut Mengamankan Natal

Minggu, 27 Desember 2015 – 03:42 WIB
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - MATARAM - Pelaksanaan Natal di Mataram berlangsung lancar dan kondusif. Toleransi ditunjukkan antarpemeluk agama dalam perayaan Natal ini. Bagaimana suasananya?

Hamdani Wathoni dalam laporannya seperti dilansir Harian Lombok Post (Grup JPNN.com), menyebutkan, sejak Kamis Malam hingga Jumat pagi, Gereja St Antonius dipadati ribuan warga Mataram yang ingin merayakan hari Natal. Puluhan anggota tim kepolisian dan TNI berseragam lengkap terlihat bersiaga di pinggir jalan dan gerbang pintu masuk gereja.

BACA JUGA: 2016, Dana Desa Rp 47 Triliun, Kepala Desa Harus Ekstra Kerja

Pemandangan yang cukup menarik perhatian terlihat di Gereja St Antonius yang terletak di belakang Polres Mataram. Beberapa warga dengan pakaian berbeda berada dalam kumpulan orang yang ingin merayakan Natal di gereja tersebut. Mereka adalah beberapa orang muslim yang terlihat ikut mengamankan. Itu bisa diketahui dari pakaian yang mereka kenakan.

Mengenakan peci hitam dan baju khusus, menunjukkan identitas bahwa beberapa orang tersebut merupakan muslim. Mereka ternyata adalah warga muslim yang tergabung dalam komunitas Semeton Ampenan Mataram.

BACA JUGA: SIMAK: Pesan Jokowi Pada Peringatan Sebelas Tahun Tsunami Aceh

Persaudaraan muslim dalam komunitas sosial Semeton Ampenan atau yang disingkat Sampan ini ternyata ingin ikut berpartisipasi dalam mengamankan misa malam Natal.

“Kami hanya ingin menginisiasi dan menguatkan semangat toleransi antarumat beragama khususnya di Mataram,” ujar Zia Helmi, koordinator Sampan.

BACA JUGA: Keputusan Dirjen Darat Mundur Bikin Kemenhub Geger

Dikatakannya, ini merupakan sebagai rasa solidaritas dan wujud toleransi masyarakat beragama di Kota Mataram. Bentuknya melalui peran serta dari kalangan muslim untuk membantu memberikan rasa aman agar umat lainnya bisa menjalankan ibadah dengan baik.

Menurut Helmi, sapaan akrabnya, kegiatan seperti ini penting untuk mempererat persaudaraan di tengah perbedaan. Terlebih hal ini sebagai upaya untuk mencegah perpecahan  di tengah masyarakat seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

“Semoga hal kecil yang kami lakukan ini  bisa menjadi contoh bagi kelompok lain untuk ikut serta menjaga dan menguatkan persaudaraan antarumat beragama,” katanya lagi.

Sementara itu, Pastor Fransiskus Sidok U, yang memimpin misa malam Natal di Gereja St. Antonius menyampaikan apresiasi terhadap peran serta masyarakat. Khususnya bagi warga muslim yang mau ikut memberikan rasa aman dalam perayaan malam Natal. Baginya kegiatan seperti itu merupakan hal positif yang harus dikembangkan dan dijaga.

“Saya mewakili umat katolik menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak baik masyarakat, TNI maupun Polri yang ikut mengamankan perayaan ini,” ujar Pastor Fransiskus Sidok.

Salah seorang pengunjung gereja, Rafael mengungkapkan perasaannya usai merayakan Natal di Gereja St Antonius. “Melalui Natal ini mari kita sebarkan pesan damai,” katanya.

Ia juga mengapresiasi semua pemeluk agama di Kota Mataram yang telah menjaga kondusifitas keagamaan di Kota Mataram.

“Saya melihat peningkatan penghargaan dan toleransi yang begitu luar biasa di Mataram. Ini sama-sama harus kita pertahankan untuk mewujudkan kedamaian,” jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua MUI Kota Mataram H Muchtar menjelaskan pengamanan yang dilakukan oleh komunitas Sampan dibolehkan oleh agama.

“Tidak masalah, itu sebagai bentuk toleransi antarsesama umat beragama,” katanya.

Dengan adanya rasa saling menghargai, maka akan tercipata rasa nyaman dan tentram dalam kehidupan sehari-hari.

“Mengamankan boleh-boleh saja. Yang tidak boleh itu, kalau ikut merayakan Natal. Karena kita semua punya pemahaman agama masing-masing,” tandasnya.(*/r4/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berani Mundur dari Jabatannya, Langkah Djoko Sasono Dapat Pujian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler