Warga Nepal Terancam Masalah Kejiwaan Pasca Gempa

Senin, 27 Juli 2015 – 10:28 WIB
Foto: giststars.com

jpnn.com - NEPAL - Lebih dari 8.700 orang telah meninggal sejak gempa bumi mengguncang nepal pada 25 April. Sebagai negara uang mulai membangun kembail, para pekerja kesehatan jiwa berupaya menjangkau warga yang membutuhkan pemulihan.

"Saya melihat banyak duka dalam masyarakat," kata konselor Dristy Gurung seperti yang dilansir dari laman Aljazeera

BACA JUGA: Balas Serangan Udara Turki, Gencatan Senjata Turki-Kurdi Terancam Berakhir

"Jika duka itu tak diatasi atau kau tidak mengintervensi trauma itu, dalam jangka panjang itu akan menciptakan gangguan mental bagi warga."

Menurut Koordinator Penduduk PBB di Nepal, 2,8 juta orang masih membutuhkan pendampingan.

BACA JUGA: Tabrak Suami yang Kepergok Selingkuhi Siswi Cantik, Sang Istri Didenda

Gurung bekerja untuk Transcultural Psychosocial Organization Nepal, salah satu asosiasi psikososial terdepan di negara itu.

Menurut dia, meski banyak organisasi melakukan advokasi terkait hukum dan tindakat kesehatan mental negara atap dunia itu lebih mengedepankan kesehatan fisik lebih dulu sedangkan kesehatan mental dikesampingkan.

BACA JUGA: Aturan Anyar, Berat Tas Sekolah Disesuaikan dengan Bobot Siswa

Gurung dan pekerja kesehatan mental lainnya di Nepal mengatakan hal ini dapat menyebabkan masalah setelah bencana alam yang dahsyat itu. Ia menambahkan, mereka para pekerja sudah mendengar sejumlah kasus bunuh diri dan gangguan jiwa pasca trauma.(ray/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintang Bokep Berdarah Indo Ini Ungkap Rasisme di Industri Film Dewasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler