Warga Papua Bikin Geger Istana: Presiden Joko Widodo Mana?

Jumat, 15 Mei 2015 – 13:16 WIB
Paulus Saronggean, beraksi di depan Istana. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Paulus Saronggean, warga Papua Barat berhasil membuat heboh lingkungan Istana Negara, Jumat (15/5) siang. Aksinya di pintu gerbang yang berhadapan langsung dengan Sungai Ciliwung di Jalan Veteran itu menarik perhatian.

Ia berdiri seorang diri di balik gerbang, tepat di samping pos penjagaan dan meneriakkan nama Presiden Joko Widodo dan tuntutannya untuk sang presiden.

BACA JUGA: Didi Petet Bakal Dimakamkan di Depan Makam Proklamator

"Presiden Joko Widodo mana. Dia bilang semua harus adil pada Papua. Tapi kenapa miskin terus," teriak Paulus dengan suara lantang.

Panas menyengat siang ini tak membuat Paulus patah arang untuk berteriak kencang demi mendapatkan perhatian. Menenteng sebuah tas ransel, ia terus berteriak memanggil nama Jokowi, sapaan akrab Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Yuddy Minta BKN Buktikan Seleksi CPNS tak Pakai Uang

Aksi tunggal Paulus ini akhirnya berhasil menyita perhatian awak media massa yang tengah duduk di halaman belakang Istana Negara dan sejumlah pegawai kepresidenan. Awak media massa langsung mendekati gerbang tempat Paulus berdiri dan menanyakan tujuan aksinya itu. 

Sementara, beberapa petugas pengamanan di Istana Negara belum menyadari keributan kecil yang dilakukan Paulus.
Sambil membawa secarik kertas putih, Paulus berusaha menunjukkan tuntutannya pada awak media massa lewat celah gerbang istana.

BACA JUGA: Yuddy Minta Kepala BKN yang Baru tak Sungkan Jatuhkan Sanksi

"Dana otsus ada terus, tapi masyarakat Papua tidak pernah menikmati," keluh Paulus yang mengaku sudah seminggu berusaha bertemu presiden.

Setelah hampir 15 menit Paulus beraksi, akhirnya paspampres dan sejumlah petugas keamanan mendekatinya. Ia diminta tidak membuat aksi di sembarang tempat. Pasalnya, selama ini, semua aksi unjukrasa dilakukan pihak yang sudah mengantongi izin di depan halaman Istana Merdeka. 

Itu pun diberi jarak sekitar 300 meter dari depan istana. Saat aksi ini berlangsung, Presiden Jokowi tengah menggelar rapat dengan sejumlah menteri dan kepala lembaga di kantor kepresidenan yang berjarak cukup jauh dari tempat Paulus berteriak. (flo/jpnn)

Tuntutan Paulus Saronggean:

1. Dana otsus harus dibagi langsung atau dibangun perumahan bagi orang Papua
2. Dana otsus harus dibagi langsung pada orang asli Papua dalam bentuk
usaha orang asli Papua. Selain itu kontraktor asli Papua harus setiap tahun dapat proyek untuk bersaing dengan kontraktor bukan asli Papua.
3. Kesehatan orang Papua harus diperhatikan lewat dana otsus dan dirujuk ke rmh sakit kelas satu, lewat dana otsus
4. pendidikan TK,  SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi harus gratis total lewat dana otsus
5. Setiap tahun pemerintah beri jatah otsus 60 persen untuk orang asli Papua masuk CPNS di setiap instansi.
6. Berikan kebebasan orang asli Papua untuk bebas berpolitik di tanah Papua

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmad Heryawan Diperiksa Bareskrim, Hhmmm..Kenapa ya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler